“Telaah Materi Akidah Ahlak Kelas X MA”
Guna Memenuhi
Tugas Mata Kuliah Telaah Materi PAI III (SMA/MA)
Dosen Pengampu: Bapak Drs. Abdurrozaq
Assowy. M.Ag
Disusun Oleh:
1.
Hasan Habiburrahman (141310003101)
2.
Ahmad Fahruddin (141310003266)
3.
Widi Astuti (141310003281)
4.
Nur Sahid
(141310003057)
5.
Nurus Salam (141310003120)
UNIVERSITAS
ISLAM NAHDHATUL ULAMA JEPARA
FAKULTAS
TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
JURUSAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap rasa syukur alkhamdulillah atas kehadirat
Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya. Kepada penulis,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini selesai pada waktunya. Sholawat
salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan
kita nabimuhammad saw, keluarganya, para sahabatnya dan seluruh umat islam yang
mengikuti sunahnya.
Tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada
orang tua yang selalu mendorong dan memberimasukan serta mendoakan,
sahabat dan teman yang selalu senantiasa mendukung penulis dalam
menyelesaikan makalahini. Dan kepada semua pihak yang turut membantu dan mendukung dalam pembuatan makalahini.
Penulis menyadari dalam pembuatan makalah ini banyak kekurangan di sana sini. Untuk itu segala kritik dan saran demi perbaikan makalah ini sangat penulis nantikan. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pembaca.
Penulis
Kelompok 01
DAFTAR ISI
Halaman Sampul................................................................................................... i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A.
LATAR BELAKANG........................................................................... 1
B.
RUMUSAN
MASALAH ...................................................................... 1
C.
TUJUAN
PENULISAN ........................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3
1.
SEMESTER GANJIL............................................................................... 3
a.
Materi I
Akidah Islam ............................................................................. 3
b.
Materi II
Tauhid ...................................................................................... 4
c.
Materi III
Ahlak ...................................................................................... 6
d.
Materi IV
Ahlak Terpuji dan Tercela ...................................................... 7
2.
SEMESTER GENAP
.............................................................................. 9
a.
Materi I
Syirik .......................................................................................... 9
b.
Materi II
Asmaul Husna ........................................................................... 10
c.
Materi III
Ahlak terpuji, Husnuzzan, Raja’, dan Taubat .......................... 12
d.
Materi IV
Menjenguk Saudara yang Sakit ............................................... 14
e.
Materi V kisah
teladan Rasul ................................................................... 14
BAB III PENUTUP............................................................................................. 16
1. SIMPULAN ............................................................................................. 16
2. Kritik dan Saran ....................................................................................... 17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Aqidah Akhlak memberikan pengajaran tentang tata nilai yang mengatur
hubungan antara manusia dengan Tuhan, mengatur hubungan antara sesama manusia,
mengatur hubungan dengan lingkungan dan mengatur dirinya sendiri. Dengan
demikian pelajaran Aqidah merupakan pelajaran yang teoritis dan aplikatif.
Pelajaran teoritis menanamkan ilmu pengetahuan, sedangkan pelajaran aplikatif
membentuk sikap dan perilaku dalam kehidupan.
Aspek akidah menekankan pada kemampuan memahami dan mempertahankan keyakinan
atau keimanan yang benar serta menghayati dan mengamalkan makna dan nilai-nilai
asmaul husna dan makna hakikiy akidah islam. Aspek ahlak menekankan pada
pembiyasaan untuk melaksanakan ahlak terpuji dan menjauhi ahlak tercela dalam
kehidupan sehari-hari. Sehingga secara substansial mata pelajaran akidah ahlak
di MA memiliki konstribusi dalam memberikan motifasi kepada peserta didik untuk
mempelajari dan mempraktikkan akidahnya dalam bentuk pembiyasaan untuk
melakukan ahlak terpuji dan menghindari ahlak tercela dalam kehidupan
sehari-hari. Al-Ahlak al-karimah ini sangat penting untuk dipraktikkan dan
dibiasakan oleh peserta didik dalam kehidupan individu, bemasyarakat dan
berbangsa, terutama dalam rangka mengantisipasi dampak negatif dalam era
globalisasi dan krisis multi dimensional yang melanda bangsa dan negara
indonesia.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana
penjelasan diskripsi kurikulum yang terdapat dalam buku paket al-qur’an hadis
yang berjudul “Menjaga Akhidah dan Akhlak”?
2. Bagaimana
penjelasan mengenai analisa komprehensip dalam buku paketal Akhidah Akhlak yang
ditelaah?
C. Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui penjelasan diskripsi kurikulum yang terdapat dalam buku paket
Akhidah Akhlak yang berjudul “Menjaga Akidah dan Akhlak”.
2. Untuk
mengetahui penjelasan mengenai analisa komprehensip dalam buku paketan
Akhidah Akhlak yang ditelaah
BAB II
PEMBAHASAN
1)
DISKRIPSI KURIKULUM ( Semester Gasal)
MATERI I
AKIDAH ISLAM
A. Kompetensi
Inti
1. Menghayati dan
meyakini aqidah islamiyah
2. Mengembangkan
akhlak(adab) yang baik dalam beribadah dan berinteraksi dengan diri sendiri,
keluarga, teman, guru, masyarakat, lingkungan sosial, dan alamnya serta
menunjukkan sikap partisipativ atas berbagai permasalahan bangsa serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami,
menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural tentang
al-qur’an, hadits, fiqih, aqidah, akhlak, dan sejarah islam dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, dan peradaban serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya dalam
memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar
dan menyajikan dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan diri yang dipelajarinya di madrasah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi
dasar
1. Menyakini keutamaan
aqidah islam dalam kehidupan.
2. Memahami
prinsip-prinsip aqidah islam.
3. Memahami
metode-metode peningkatan kualitas aqidah islam
C. Tujuan
dan orientasi pembelajaran
1. Siswa dapat
menjelaskan pengertian akidah
2. Siswa dapat
menyebutkan dalil-dalil yang berhubungan dengan akidah akhlak
3. Siswa dapat
menyebutkan kesempurnaan aqidah islam
4. Siswa dapat
menjelaskan prinsip-prinsip aqidah islam
5. Siswa dapat
menyebutkan metode-metode peningksatan kualitas iman/ aqidah islam.
D. Materi
pokok
1. Pengertian akidah
akidah merupakan kata serapan dari bahasa عَÙ‚ِÙŠْدَØ©ُ dan عَÙ‚َائِد yang artinya kepercayaan.
Menurut istilah, akidah islam adalah sesuatu yang dipercayai dan diyakini
kebenarannya oleh hati manusia sesuai ajaran islam dengan berpedoman kepada
al-qur’an dan hadist. Jadi dapat dipahami bahwa yang dijadikan pedoman pokok
dari akidah islam adalah al-qur’an dan hadis sahih, keduanya harus dipegang
teguh karena didalamnya mengandung nilai-nilai yang murni dan benar.
2. Metode peningkatan kualitas akidah
3. Muraqabatullah, merasa dekat dan diawasi oleh allah swt.
4. Meningkatkan pemahaman agama kita dengan mempelajari
sumber-sumber yang sahih.
5. Istiqamah berperinsip
Prinsip-prinsip
dalam akidah dalam kehidupan
prinsip-prinsip akidah dalam kehidupan sehari-hari yang perlu kita kuatkan
sebagai berikut.
a.
Fitrah
kebenaran
b.
Keyakinan yang
kuat
c.
Akidah yang
dapat menentramkan jiwa raga
d.
Konsekuen
terhadap keyakinan
MATERI II
TAUHID
A. Kompetensi
Dasar
1. Menghayati dan
meyakini ajaran tauhid dalam kehidupan sehari-hari
2. Menunjukkan
perilaku orang yang bertauhid
3. Mendeskripsikan
pengertian tauhid dan istilah-istilah yang berkaitan.
4. Menganalisis
macam-macam tauhid (uluuhiyyah, rubuubiyah, mulkiyah, rahmaniyah, dan
lain-lain)
5. Melafalkan dua
kalimah syahadat beserta pemahamannya
B. Tujuan
dan orientasi pembelajaran
Setelah melakukan pengamatan, dan menanyakan, mengeksplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasi diharapkan:
1. siswa dapat menjelaskan pengertian tauhid
2. Siswa dapat menyebutkan macam-macam ilmu tauhid
3. Siswa dapat menyebutkan istilah-istilah yang
terkait tauhid
4. Siswa dapat menyebutkan dalil-dalil yang berkaitan dengan
tauhid
5. Siswa dapat menunjukkan perilaku orang yang bertauhid
C. Materi
pokok Pembelajaran
a. Pengertian
tauhid
pengertian tauhid secara bahasa atau lughawi merupakan isim masdar dari
kata ÙˆØد-يوا Øد- توØيدا yang artinya adalah
mengesakan. Sedangkan secara istilah tauhid adalah keyakinan bahwa allah itu
tunggal, dan tidak ada sekutu bagi-nya. Tauhid berada dalam kalimat syahadat,
yaitu لا اله الالله.
b. Macam-macam tauhid
1. Tauhid rububiyah
Artinya
penciptaan, pemeliharaan, dan pengaturan.
2. Tauhid mulkiyah
Berasal dari
akar kata malaka, yang artinya memiliki.
3. Tauhid uluhiyah
Secara
bahasa artinya persembahan atau penghambaan.
4. Tauhid rahmaniyah
Artinya
kasih sayang, yaitu suatu nilai yang paling mendasar sekaligus merupakan
kebutuhan paling asasi bagi kehidupan manusia.
5. Tauhid al-asma’ wa
sifat
Artinya
pengesaan allah dalam nama-nama dan sifat-sifat baginya.
c. Perilaku
orang yang bertauhid
Sesungguhnya iman dengan asma dan sifat
allah sangatlah berpengaruh baik bagi perilaku individu maupun jamaah dalam
muamalahnya dengan allah dan dengan makhluk.
1. Pengaruh dalam Bermuamalah
dengan Allah
2. Pengaruhnya dalam Bermuamalah
dengan Makhluk
MATERI III
AKHLAK
A. Kompetensi
Inti
1. Menunjukkan
penerapan metode-metode peningkatan kualitas akhlak dalam kehidupan.
2. Menjelaskan
macam-macam metode peningkatan akhlak.
3. Mendskripsikan
pengertian akhlak.
B. Tujuan
dan Orientasi Pembelajaran
Setelah melakukan pengamatan, dan menanyakan, mengeksplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasi diharapkan:
1. siswa dapat menjelaskan pengertian akhlak
2. Siswa dapat menyebutkan metode peningkatan akhlak
3. Siswa dapat menyebutkan kualitas akhlak.
4. Siswa dapat menunjukkan perbandingan ukuran baik buruk
akhlak .
C. Materi Pokok Pembelajaran
1. Pengertian Akhlak
Menurut Luis Ma’luf dalam kamus al-Munjid pengertian akhlak secara lugawi
adalah isim jamak dari kata khuluq yang bermakna al-sajiyah (perangai),
ath-thabi’ah (kelakuan,tabiat, watak dasar), al-adat(kebiasaan, kelaziman),
al-muru’ah (peradaban yang baik) dan al-din (agama).
2. Metode peningkatan
kualitas akhlak
Metode yang paling efektif untuk menjaga dan membina akhlak sebagai berikut:
a. Dengan
memberikan penjelasan bahwa adanya balasan bagi orang-orang yang berakhlak
mulia akan dimuliakan Allah dan Rasul-nya serta mendapatkan kehidupan yang
baik.
b. Dengan memberikan
penjelasan adanya balasan bagi orang-orang yang berakhlak buruk, juga akan
mendapat balasan yang buruk dan hidupnya akan menemui keburukan.
3. Peningkatan
Kualitas Akhlak dalam Kehidupan Sehari-Hari
Adapun prinsip kualitas akhlak yang baik yang dilakukan oleh orang beriman
sebagai berikut:
a. Beramal
ibadah kepada Allah dan diimbangi terhadap sesama manusia maupun alam sekitar.
b. Loyal kepada Allah,
Rasulnya, dan Islam.
c. Kesungguhan
dalam menjalankan kehidupan.
d. Sikap
toleransi/tasamuh dan memaafkan.
MATERI IV
AKHLAK TERPUJI DAN AKHLAK
TERCELA
A. Kompetensi
Dasar
1. Menyakini
kewajiban berakhlak terpuji dan menghindari akhlak buruk
2. Menyakini
nilai-nilai akhlak yang baik(hikmah, ifah, syaja’ah, dan ‘adalah)
3. Meneladani
akhlak terpuji kepada orang tua dan guru
4. Membiasakan
akhlak yang baik(hikmah, ifah, syaja’ah, dan ‘adalah)
5. Menghindarkan
diri dari sikap buruk(hasad, kibr-ujub dan riya’)
6. Membiasakan
bersyukur, qana’ah, rida, dan sabar dalam kehidupan sehari-hari
7. Mengidentifikasi
induk-induk akhlak terpuji(hikmah, iffah, syaja’ah, dan ‘adalah) dan
induk-induk akhlak tercela(hasad, kibr-ujub, dan riya’)
8. Menjelaskan
pengertian dan pentingnya syukur, qana’ah, rida, dan sabar
9. Mengidentifikasi
bentuk dan contoh-contoh syukur, qana’ah, rida, dan sabar
10. Mengidentifikasi
bentuk dan contoh-contoh syukur, qana’ah, rida, dan sabar
11. Mensimulasikan
contoh menghindari akhlak tercela
12. Mensimulasikan
contoh prilaku bersyukur, qana’ah, rida, dan sabar.
B. Tujuan
dan Orientasi Pembelajaran
Setelah
melakukan pengamatan, dan menanyakan, mengeksplorasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasi diharapkan:
1. siswa
dapat menyebutkan contoh akhlak terpuji dan akhlak tercela
2. Siswa
dapat mengerti arti contoh akhlak terpuji dan akhlak tercela
3. Siswa
dapat menyebutkan kualitas akhlak.
4. Siswa
dapat menunjukkan perbandingan ukuran baik buruk akhlak .
C. Materi
Pokok Pembelajaran
1. Contoh
Akhlak Terpuji dan Akhlak Tercela
A. Akhlak
Terpuji.
a) Hikmah
artinya hukum
b) Iffah
artinya menahan
c) Syajaah
artinya berani
d) ‘adalah
artinya adil
e) Rida
artinya senang hati(rela)
f) Qanaah
artinya merasa cukup
g) Syukur
artinya pujian atas kebaikan dan penuhnya sesuatu
h) Sabar
artinya menahan dan mencegah.
B. Akhlak
Tercela
a) Hasad
artinya iri atau dengki
b) Riya’
artinya memperlihatkan
c) Ujub
artinya kagum atau takjub
d) Kibr
artinya sombong atau takabbur
1) SEMESTER GENAP
MATERI I
SYIRIK
A. Kompetensi
Inti
1. Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memahami,
menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni,
budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar,
dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1. Menunjukkan sikap
penolakan terhadap perbuatan syirik dalam kehidupansehari-hari
2. Menghindari
perbuatan syirik dalam kehidupan sehari-hari
3. Menganalisis
perbuatan syirik dan macam-macam dan cara menghindarinya
4. Menyajikan contoh
praktik-praktik perbuatan syirik di masyarakat
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan
pengertian syirik
2. Siswa dapat menyebutkan dalil
yang melarang perbuatan syirik
3. Siswa dapat menjelaskan
macam-macam perbuatan syirik
4. Siswa dapat mengemukakan contoh
perbuatan syirik yang sering muncul di masyarakat.
D. Materi pokok
1. Pengertian Syirik
Syirik dari segi bahasa artinya mempersekutukan, secara
istilah adalah perbuatan yang mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain.
Orang yang melakukan perbuatan syirik disebut musrik.
2. Dalil Syirik
a. Macam-macam
Syirik
Syirik Al-ilmi
Syirik
al-ilmi sering terjadi pada ilmuan. Mereka mengagungkan ilmu sebagai maha
segalanya.
Syirik At-Tasarruf
Syirik at-tasarruf pada prinsipnya, disadari
atau tidak oleh pelakunya, menentang bahwa Allah maha kuasa dan maha
kendali.
Syirik Al-ibadah
Syirik yang
menuhankan pikiran, ide-ide atau fantasi.
Syirik Al-Addah
Kepercayaan
terhadap tahyayyul.
b. Contoh perbuatan
syirik
Bersumpah dengan nama selain Allah SAW barang
siapa yang bersumpah dengan selain nama Allah, maka dia telah kufur atau syirik
Sabda Rasulullah
Memakai azimat Memakai azimat termasuk perbuatan
syirik, karena mengandung unsur meminta atau mengharapkan sesuatu kepada
kekuatan lain selain Allah.
MATERI II
ASMAUL HUSNA
A. Kompetensi
Dasar
1. Menghayati
nilai-nilai yang terkandung dalam 10 Asmaul husna: al-Karim,
al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin, al-Jami‘, al-‘Adl, an-Nafi‘, al-Basit, al-Hafiz
dan al-Akhir
2. Membiasakan diri
untuk meneladani sifat Asmaul husna: al-Karim, al-Mu’min,
al-Wakil, al-Matin, al-Jami‘, al-‘Adl, an-Nafi‘, al-Basit, al-hafiz dan
al-akhir
3. Menganalisis makna
10 Asmaul husna: al-Karim,al-Mu’min, al-Wakil, al-Matin,
al-Jami‘, al-‘Adl, an-Naif‘, al-Basit, al-hafiz dan al-akhir.
4. Menghafalkan
lafal-lafal Asmaul husna.
B. Tujuan
Pembelajaran
1. Siswa dapat
menjelaskan pengertian asmaul husna
2. Siswa dapat
menyebutkan jumlah asmaul husna
3. Siswa dapat
menjelaskan makna dari 10 Asmaul husna: al-Karim,al-Mu’min,
al-Wakill, al-Matin, al-Jami‘, al-‘Adl, an-Nafi‘, al-Basit, al-hafiz dan
al-akhir
4. Siswa dapat
melafalkan dan menghafal asmaul husna
5. Siswa dapat
mengemukakan keutamaan nilai-nilai dari 10 : al-Karim, al-Mu’min,
al-Wakill, al-Matin, al-Jami‘, al-‘Adl, an-Nafi‘, al-Basit, al-hafiz dan
al-akhir
C. Materi
Pokok
1. Pengertian asmaul
husna
Di dalam al-quran, Allah menyebut dirinya dengan
nama-nama yang lain selain dari nama Allah. Setiap nama yang Allah sebutkan di
dalam Al-Qur’an mengandung sifat yang berhubungan dengan nama dan
keagungan-Nya.
2. Jumlah Asmaul husna
Jumlah
asmaul husna adalah 99
3. Mengkaji
10 asmaul husna
Dengan menghafal dan mengetahui nama-nama
Allah, kita dapat mengetahui dan memahami sifat-sifat Allah. Baik mari
kita pelajari 10 asmaul husna berikut:
Al-Kariim, Al-Kariim artinya Yang
Maha Mulia. Allah adalah Dzat Yang Maha sempurna dengan kemulian-Nya. Dia
terbebas dari perbuatan negatif dari makhluk-makhluk-Nya.
Al-Mukmin artinya Yang Maha Memberi
Keamanan. Allah Swt. adalah satu-satunya dzat yang menjadi sumber rasa aman dan
keamanan. Mukmin yang sejadi adalah mukmin yang mengharap keamanan dari Allah
Swt.
Al-Wakil berarti Yang Maha Mewakili.
Dialah wakil yang mutlak. Dialah yang mengurusi segala sesuatu yang menjadi
urusan hambanya. Disamping itu Dia juga menyediakan segala sesuatu yang
dibutuhkan oleh umat manusia.
Al-Matin berarti Yang Maha Kokoh.
Allah adalah dzat yang mempunyai kekuatan yang sempurna. Kekuatan-Nya terbebas
dari kelemahan.
Al-Jami’ berarti Yang Maha
Mengumpulkan. Allah Swt. Adalah Dzat yang menghimpun manusia pada hari kiamat
kelak.
Al-‘Adlu berarti adil. Maksudnya,
Allah Swt. adalah dzat yang maha adil. Keadilan Allah Swt. terhadap makhluk-Nya
meliputi segala hal, baik yang menyangkut urusan keduniaan maupun urusan
akhirat.
An-Nafi’ berarti Pemberi Manfaat Allah
Swt. telah menciptakan manusia sebagai makhluk-Nya yang paling baik dan
sempurna serta telah memberikan karunia yang membuat manusia menjadi makhluk
yang unggul di antara makhluk yang lain.
Al-Basit adalah nama Allah yang
menyertai bahkan tak terpisahkan dengan nama sebelumnya, yaitu Al-Qaabi
Al-Hafiz adalah Allah Yang Maha
Memelihara, tiada tuhan melainkan Dia, Yang Hidup kekal lagi terus-menerus
mengurus (makhluk-Nya).
Al-Akhir berarti yang Maha Akhir.
Allah Swt. adalah Dzat Yang Maha Akhir (kekal).
MATERI III
Ahlak
Terpuji, Husnuzzan, Raja’ dan Taubat
A. Kompetensi
Dasar
1. Menghayati
perilaku husnuzzan, raja‘, dan taubat
2. Terbiasa
berperilaku husnuzzan, raja‘, dan taubat
3. Memahami pengertian
dan pentingnya memiliki akhlak husnuzzan, raja‘, dan taubat
4. Melafalkan doa-doa
taubat dari al-Qur’an dan hadis
B. Tujuan
Pembelajaran
1. Siswa dapat
menjelaskan pengertian Husnuzzan, raja’ dan taubat
2. Siswa dapat
menjelaskan ciri-ciri sifat Husnuzzan, raja’ dan Taubat
3. Siswa dapat
menyebutkan syarat-syarat taubat
C. Materi
Inti
1. Pengertian Husnuzzan, Raja’ dan
Taubat
Husnuzzan berarti berbaik sangka atau kata lain tidak cepat-cepat
berburuk sangka sebelum perkaranya menjadi jelas.
Bentuk-bentuk Husnuzzan
a. Husnuzzan kepada Allah SWT
b. Husnuzzan kepada sesama
c. Husnuzzan kepada diri sendiri
2. Pengertian Raja’
Secara
bahasa raja’ berasal dari kata rajaa yarjuu raja aja’
an, yang berarti mengharap dan pengharapan.
a. Ciri-ciri
Raja’
Optimis
memungkinkan seseorang melewati setiap tahapan
kehidupan dengan lebih indah dan membuat suasana hati lebih terang.
Dinamis
Dinamis adalah sikap untuk terus berkembang, berpikr
cerdas, penuh kreasi, dan rajin beradaptasi dengan lingkungan.
b. Pengertian Taubat
Kata taubat berasal dari kata taba yang
darinya terbentuk antara lain kata taubat, pada mulanya
berarti “kembali”.
c. Syarat
Taubat
taubat yang dilakukan seketika itu juga, yaitu
setelah sadar bahwa ia telah berbuat kesalahan.
jika ada hak orang lain yang harus diselesaikan
terlebih dahulu, misalnya hutang, maka harus diselesaikan
taubat hendaknya merupakan taubat
nasuha, yaitu benar-benar menyesal atas kesalahan yang diperbuat dan
bertekad tidak akan mengulangi lagi.
MATERI IV
Menjenguk
Saudara yang sedang sakit
A. Kompetensi
Inti
1. Menghayati akhlak (adab) yang baik ketika membesuk orang
sakit
2. Membiasakan akhlak (adab) yang baik ketika membesuk orang
sakit
3. Memamhami adab Islami ketika membesuk orang sakit
4. Mempraktikkan contoh akhlak (adab) yang baik ketika
membesuk orang sakit
B. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat
menjelaskan adab menjenguk orang sakit
2. Siswa dapat
mempraktikkan tata cara menjenguk orang sakit
3. Siswa dapat
menghafal do’a ketika menjenguk orang sakit
4. Siswa dapat
menjelaskan hikmah menjenguk orang sakit.
C. Materi Pokok
1. Adab Menengok Orang
Sakit
Menengok orang sakit hukumnya sunnah
Memberi salam sambil mengulurkan tangan dengan
ramah dan lemah lembut
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan kecil kepada
penderita,
Memberi bimbingan keagamaan atau nasehat kepada si
penderita.
MATERI V
Kisah teladan
rosul ulul azmi
A. Kompetensi
Dasar
1. Menghayati
keutamaan dan keteguhan Nabi-Nabi Ulul Azmi
2. Meneladani
keutamaan dan keteguhan Nabi-Nabi Ulul Azmi
3. Menganalisis kisah
keteguhan Nabi-Nabi Ulul Azmi
4. Mencerikatan kisah
keteguhan Nabi-Nabi Ulul Azmi
B. Tujuan
Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan keutamaan dan
keteguhan Nabi-nabi Ulul Azmi
2. Siswa dapat meneladani keutamaan dan keteguhan
Nabi-nabi Ulul Azmi
3. Siswa dapat menganalisi kisah keteguhan
Nabi-nabi Ulul Azmi
4. Siswa dapat
mencerikatan kisah keteguhan nabi-nabi Ulul Azmi
C. Materi Pokok
1. Pengertian Ulul
Azmi
Secara istilah adalah gelar yang diberikan kepada para rosul yang mempunyai
kedudukan tinggi atau istimewa karena ketabahan dan kesabaran yang luar biasa
dalam berdakwah dan menghadapi rintangannya.
2. Rasul Ulul Azmi
a. Nabi Nuh a.s
b. Nabi Ibrahim a.s
c. Nabi Musa a.s
d. Nabi Isa a.s
e. Nabi Muhammad
SAW
PENUTUP
A. SIMPULAN
Dari Telaah materi Aqidah Akhlak Kelas X Madrasah Aliyah
menunjukkan bahwa, kesesuaian silabus yang dirumuskan dengan prinsip-prinsip
pengembangan yang seharusnya menjadi rujukan dalam merancang bangun dapat
digambarkan sebagai berikut:
Pertama, dari aspek prinsip ilmiah
menunjukkan materi dan kegiatan yang termuat dalam komponen silabus dapat
dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Kedua, dari aspek
relevansi materi indikator dan teknik penilaian pembelajaran cukup menunjukkan
adanya keterkaitan terhadap kompetensi dasar. Ketiga, dari
aspek sistematis silabus terlihat adanya hubungan fungsional antar
komponen-komponen silabus dalam mencapai kompetensi. Keempat, dari
aspek konsisten di dalam komponen-komponen silabus tersebut telah ada hubungan
yang ajek antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar,
sumber belajar dan sistem penilaian. Kelima, dari aspek
memadai cakupan indikator, materi pokok/pembelajaran, pengalaman belajar,
sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian
kompetensi dasar. Keenam, dari aspek aktual dan kontekstual
cakupan indikator dan sistem penilaian kurang memerhatikan perkembangan ilmu,
teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupn nyata dengan peristiwa yang
terjadi. Ketujuh, dari aspek fleksibel komponen silabus
indikator dan penilaian kurang dapat mengakomodasi peserta didik, pendidik,
serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan masyarakat. Karena tidak
muncul keterkaitan antara peristiwa yang dipelajari dengan aktualisasi pada
kehidupan sekarang. Kedelapan, dari aspek menyeluruh silabus
belum menunjukkan keseluruhan ranah kompetensi (kognitif, afektif, dan
psikomotori) seperti dalam taksonomi Bloom. Kesembilan, dari
aspek efektif komponen-komponen silabus cukup menggambarkan keterlaksanaan silabus tersebut
dalam proses pembelajaran. Kesepuluh, dari aspek efisien daya dan
waktu dapat diperkecil, namun belum tentu dapat mencapai hasil atau standar
kompetensi yang ditetapkan karena silabus tersebut belum menggambarkan
bagaimana tujuan afektif dan psikomotorik yang dapat dinilai oleh guru.
Demikian uraian analisis dari silabus mata pelajaran AQIDAH AHLAK yang ditampilkan.
B. Kritik dan Saran
Demikian
makalah telaah Aqidah Akhlak Madrasah Aliyah kelas X dari kami, semoga dapat
memberikan manfaat dan menambah wawasan kita semua. Apabila ada kritik dan
saran, silakan sampaikan langsung kepada kami. Karena kritik dan saran dari
pembaca tentu sangat dibutuhkan untuk bahan intropeksi. Sehingga di masa yang
mendatang, kami dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi. Dan jika ada
kesalahan mohon dimaafkan, karena kaami hanyalah hamba Allah SWT yang tidak
luput dari khilaf, alfa dan lupa.