MAKALAH
TELA’AH MATERI SEJARAH
KEBUDAYAAN ISLAM KELAS XI MADRASAH ALIYAH
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Tela’ah
Materi PAI III (SMA/SMK/MA)
DosenPengampu:
Drs. Abdurrozaq Assowy
DisusunOleh:
Mutholib
141310003202
Sugi
Romadhoni 141310003222
M.
Syaifuddin S 141310003163
Jaza
Mujahidin
Ichwatul
Hasanah 141310003278
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU) JEPARA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanirrohim..
Rasa syukur terungkap dengan “Alhamdulillah” kepada Allah Ta’ala
berkat limpahan nikmat dan karunia yang telah diberikanNya.
Shalawat
besertakan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabiyyullah Muhammad SAW,
beliaulah tauladan dan inspirator sepanjang masa.
Makalah dengan judul “Tela’ah Materi Sejarah
Kebudayaan Islam Kelas XI Madrasah Aliyah” yang disusun guna memenuhi tugas
mata kuliah Tela’ah Materi PAI III
kelas A9 ini diharapkan
bisa menambah pengetahuan kita dan bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun meyakini masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini, sehingga penyusun mengharapkan masukan dari para
pembaca sekalian guna memperbaiki makalah ini.
Baarokallohu fiikum. . Semoga bermanfaat !
Jepara, 22 Oktober 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I.. PENDAHULUAN................................................................................. 1
A.
Latar Belakang................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah............................................................................ 1
C.
Tujuan Penulisan.............................................................................. 1
BAB II DESKRIPSI
KURIKULUM................................................................. 2
A.
Materi I (Proses lahir dan fase-fase pemerintahan Bani
Abbasiyah).... 2
B.
Materi II (Khalifah-khalifah yang Terkenal dan Kebijakan Pemerintahan
Bani Umayyah I 6
C.
Materi III (Perkembangan Peradaban Bani Umayyah I
Damaskus) 8
D.
Materi IV (Masa Kelemahan sampai Runtuhnya Bani Umayyah I
Damaskus 10
E.
Materi V (Proses Lahirnya dan Fase-fase Pemerintahan Bani
Abbasiyah 12
F.
Materi VI (Khalifah-khalifah Abbasiyah yang Terkenal dan
Kebijakan-kebijakan Pemerintahan Abbasiyah.................................................................. 13
G.
Materi VII (Proses Perkembangan Ilmu Pengetahuan Masa
Bani Abbasiyah) 15
H.
Materi VIII (Kehancuran Masa Bani Abbasiyah)............................ 17
BAB III................................................................................................................. ANALISIS 19
A.
Kesesuaian Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
dengan Materi Pembelajaran......................................................................................................... 19
B.
Kesesuaian Materi dengan Aspek Psikologi Siswa.......................... 21
C.
Metode Pembelajaran dalam Buku Siswa........................................ 21
BAB III PENUTUP............................................................................................. 22
A.
Simpulan ......................................................................................... 22
B.
Saran ............................................................................................... 22
DAFTAR PUSAKA............................................................................................. 23
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Dalam rangka mengoptimalkan layanan pendidikan Islam di Madrasah, ajaran
Islam yang begitu sempurna dan luas perlu dikelompokkan menjadi beberapa mata
pelajaran yang secara linier akan dipelajari sesuai jenjangnya yaitu dimulai
dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), kemudian Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan
selanjutnya Madrasah Aliyah (MA). Pada setiap jenjang tersebut diberikan materi
Pendidikan Agama Islam (PAI) yang salah satu di antara materi tersebut adalah
Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).
Sebagai komitmen untuk menyiapkan generasi emas anak sholih dan sholihah,
mulai tahun ajaran 2014-2015 seluruh madrasah di bawah pembinaan Kementrian
Agama RI telah siap melaksanakan Kurikulum 2013. Maka secara legal formal
Kementrian Agama RI telah menerbitkan Kerangka Dasar Kurikulum Madrasah 2013,
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi Inti, Standar Proses, dan
Standar Penilaian, juga telah menyiapkan model Silabus Pembelajaran PAI di
Madrasah serta menerbitkan buku pegangan
siswa dan guru.
B.
Rumusan Masalah
1.
Deskripsi kurikulum materi Sejarah Kebudayaan Islam di
Madrasah Aliyah kelas XI.
2.
Analisis kesesuaian materi Sejarah Kebudayaan Islam
Madrasah Aliyah kelas XI dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetenssi Dasar
(KD).
3.
Analisis kesesuaian materi Sejarah Kebudayaan Islam
Madrasah Aliyah kelas XI dengan aspek psikologi siswa.
C.
Tujuan Penulisan
1.
Deskripsi kurikulum materi Sejarah Kebudayaan Islam di
Madrasah Aliyah kelas XI.
2.
Analisis kesesuaian materi Sejarah Kebudayaan Islam
Madrasah Aliyah kelas XI dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetenssi Dasar
(KD).
3.
Analisis kesesuaian materi Sejarah Kebudayaan Islam
Madrasah Aliyah kelas XI dengan aspek psikologi siswa.
BAB
II
DESKRIPSI KURIKULUM
A.
MATERI I (PROSES LAHIR DAN FASE-FASE PEMERINTAHAN BANI UMAYYAH)
a.
Kompetensi Inti
1.
Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya
2.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.
Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
b.
Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis proses lahirnya Bani Umayyah
di Damaskus.
3.2 Memahami fase-fase pemerintahan dinasti
Bani Umayyah di Damaskus.
4.1 Menceritakan proses berdirinya dinasti Bani
Umayyah.
4.2 Membuat sinopsis tentang fase pemerintahan
dinasti Bani Umayyah di Damaskus
c.
Materi Pembelajaran
1)
Silsilah khalifah Bani Umayyah I
2)
Proses lahir
Bani Umayyah I
Damaskus lahir tahun 40 hijriyah oleh Muawiyah bin Abi Sufyan
di kota kecil Illiyat di wilayah Yerussalem, diperkirakan oleh para pakar
sejarah sebagai sabotase terhadap pemerintahan Ali bin Abi Thalib dari pemerintahan terakhir Khulafaurrasyidin. Karena pengangkatan Ali
bin Abi Thalib oleh mayoritas masyarakat Islam mengganti khalifah Usman tidak
pernah disetujui oleh pihak Muawiyah, sehingga Muawiyah dan
kelompoknya memfitnah Ali dengan menyebarkan isu bahwa Ali-lah yang ada di
belakang terbunuhnya Usman bin Affan. Isu ini
termakan oleh beberapa pembesar
di kalangan umat Islam. Mereka
mengumumkan dan mengangkat perang terhadap Ali bin Abi Thalib dengan tujuan
memaksa Ali untuk mengakui perbuatannya. Perang tersebut disebut perang
Jamal karena Aisyah mengendarai unta pada saat memimpin perang. Kemenangan
perang berada dipihak Ali karena mayoritas masyarakat
Islam mendukung Ali bin Abi thalib.
Kelompok Muawiyah tetap menyerang Ali bin
Abi Thalib. Ali pun mempersiapan pasukan dengan megangkat Abu
Musa al Asyari sebagai penasehat spiritual. Perang berkecamuk dan menelan banyak korban di
antara kedua belah pihak yang bertikai. Perang tersebut disebut perang Sifein karena terjadi di
wilayah kecil Sifein. Kemenangan perang ada dipihak Ali karena mayoritas
masyarakat Islam mendukung khalifah Ali bin Abi Thalib. Sikap tidak mau
menerima kekalahan diwujudkan Muawiyah
dengan mengajak damai khalifah Ali sampai
3 kali dengan membujuk dan merobek-robek al Qur’an, akhirnaya Ali mau berdamai.
Sekenario perdamaian
diatur oleh Muawiyah atas ide Amru bin Ash, dan pra perdamaian dilakukan antara Muawiyah dengan Amru
disatu pihak dan Ali dengan Musa Asyari
dipihak lawan . Pra perdamaian itu
menyepakati pada saat perdamaian, Muawiyah
dan Ali diumumkan diturunkan dari
jabatan khalifah dan diangkat khalifah yang
baru atas pilihan masyarakat
Islam. Pada
saat acara pengumuman penurunan Muawiyah dan Ali, yang berdiri pertama adalah
Abu Musa karena usianya lebih tua, dia mengumumkan bahwa
hari ini Ali diturunkan dari
kekhlilafahan. Kemudian Amru berdiri dan mengumumkan bahwa karena Ali sudah diturunkan dari khalifah, maka diumumkan
Muawiyah menjadi khalifah yang
sah. Sekenario
perdamaian ini disebut Arbitrase.
3)
Fase-fase pemerintahan Bani Umayyah I Damaskus
Selama 92 tahun Bani Umaiyah I berdiri dapat
dibagi menjadi beberapa fase
pemerintahan, yaitu :
a)
Fase berdiri atau fase pembentukan dan pembinaan, dimulai dari berdirinya bani Umayyah tahun 40 H atau 662 M sampai masa pemerintahan
Walid bin Abdul Malik khalifah ke 6 ketika Islam masuk Eropa atau Andalusia
yang dibawa oleh Tariq bin Ziad tahun 711 M. Pada masa ini pembinaan peradaban
Islam berjalan dengan pendekatan Arabisasi (arab oriented) yaitu
pengembangan peradaban yang berciri Arab. Pada fase pertama
ini perluasan wilayah berjalan sangat pesat, Islam masuk sampai wilayah-wilayah pelosok di empat benua, Asia,
Afrika,
Eropa dan Amerika. Pada periode ini
para khalifah fokus pada perluasan wilayah
(islamisasi).
b)
Fase kemajuan. Dimulai dari masa khalifah ke 7 Sulaiman bin Abdul Malik sampai masa Umar
bin Abdul Azis khalifah yang ke 8 dari
pemerintahan Bani Umaiyah I Damaskus. Pada fase ini Islam telah berkembang
hampir di penjuru dunia. Perluasan wilayah Islam tetap berjalan dengan lancar, tetapi perhatian
pemerintah diarahkan penuh pada pengembangan peradaban ilmu dan administrasi pemerintahan. Mata uang sebagai alat barter
telah ditemukan oleh khalifah Marwan bin Hakam khalifah keempat Bani Umaiyah 1.
Bentuk-bentuk peradaban yang
tumbuh pada pada masa
kejayaan bani Umaiyah I di antaranya Ilmu pengetahuan, bangunan fisik, fasilitas pendidikan, departemen pemerintah.
c)
Fase lemah sampai runtuh, dimulai dari
masa kekuasaan Yazid bin Abdul Malik khalifah
ke 9 yang tidak bisa mengendalikan pemerintahan. Banyak terjadi pemberontakan dan khalifah Yazid sendiri
tidak dapat mengendalikannya. Kondisi
ini terjadi sampai puncaknya pada saat pengangkatan 2 khalifah dalam satu tahun
berjalan yaitu khalifah ke-12 dan ke-13. Masa puncak lemahnya bani Umaiyah
dikarenakan masyarakat benci dan marah kepada pemerintahan bani Umaiyah lantaran terjadi pengangkatan 2 khalifah dalam satu tahun pemerintahan, dan
tidak segera menentukan siapa di
antara keduanya menjadi khalifah
yang sah.
Sistem monarki dalam proses
peralihan kepemimpinan ikut memperparah
kelemahan Bani Umayyah termasuk faktor paling dominan
penyebab runtuhnya tahun 132 H atau tahun 670 M.
Sementara itu di luar
kekuasaan bani Umaiyah 1 sedang
berkembang pesat beberapa
kekuatan baru seperti Abasiyah, Syiah, Bani Fatimiyah , dan Thohiriyah. Sedangkan kekuatan baru yang
berhadapan langsung dengan bani Umaiyah 1 adalah Abasiyah dan pada akhirnya Abasiyahlah
yang memenangkan pertempuran tersebut. Maka berakhirlah kekuasaan
bani Umaiyah 1 tepatnya
tahun 132 hijriyah atau
tahun 750 masehi.
B.
MATERI II (KHALIFAH-KHALIFAH YANG TERKENAL DAN
KEBIJAKAN PEMERINTAHAN BANI UMAYYAH I)
a.
Kompetensi Inti
1.
Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya
2.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.
Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.
Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
b.
Kompetensi Dasar
3.3 Mengidentifikasi keberhasilan-keberhasilan
yang dicapai pada Bani Umayyah di Damaskus.
3.4 Menganalisis perkembangan peradaban dan
ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah di Damaaskus.
4.3 Memetakan keberhasilan-keberhasilan yang dicapai
pada masa Bani Umayyah di Damaaskus.
4.4 Mempresentasikan
mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban pada masa Bani Umayyah di
Damaaskus.
c.
Materi Pembelajaran
1.
14 Khalifah Bani Umayyah yang berkuasa
No
|
Khalifah
|
Tahun H
|
No
|
Khalifah
|
Tahun H
|
1
|
Muawiyah Bin
Abi Sufyan
|
40 – 60
|
8
|
Umar Bin Abdul
Azis
|
99 – 101
|
2
|
Yazid Bin Muawiyah
|
60 – 64
|
9
|
Yazid Bin Abdul
Malik
|
101– 105
|
3
|
Muawiyah 2 Bin
Yazid
|
64 – 64
|
10
|
Hisyam Bin Abdul
Malik
|
105 –125
|
4
|
Marwan Bin Hakam
|
64 – 65
|
11
|
Walid Bin Yazid
|
125 –126
|
5
|
Abdul Malik Bin
Marwan
|
65 – 86
|
12
|
Yazid Bin Walid
|
126
|
6
|
Walid Bin Abdul
Malik
|
86 – 96
|
13
|
Ibrahim Bin Walid
|
126
|
7
|
Sulaiman Bin Abdul Malik
|
96- 99
|
14
|
Marwan Bin
Muhammad
|
127–132
|
2.
Khalifah-khalifah Bani Umayyah yang terkenal adalah
Muawiyah bin Abi Sufyan, Marwan bin Hakam, Walid bin Abdul Malik, dan Umar bin
Abdul Aziz.
3.
Kebijakan-kebijakan pemerintahan Bani Umayyah I di
Damaskus
a) Pada masa Muawiyah bin Abi Sufyan:
1)
Memperluas wilayah
Islam di 3 wilayah yang rata-rata subur ; Afrika Utara, India dan Byzantium. Juga membentuk departemen dan Duta untuk mengirim beberapa duta Islam membawa misi Islam ke beberapa
wilayah.
2)
Mengangkat beberapa
profesional dalam bidang Administrasi keuangan dari orang-orang Bizantium.
b)
Masa pemerintahan
Marwan bin Hakam, mata uang ditetapkan sebagai alat resmi pemerintah untuk
barter atau alat tukar.
c)
Pada pemerintahan
Abdul Malik bin Marwan para pemberontak dibunuh dengan kejam. Sehingga keadaan menjadi kondusif.
d) Kebijakan untuk mengirim 12.000 pasukan Islam ke Andalusia terjadi tahun 711 M oleh
khalifah ke 6 Al Walid bin Abdul Malik
e)
Pada masa
pemerintahan Umar bin Abdul Azis tahun 99-101 hijriyah, Umar mengeluarkan
perintah kepada gubernur Madinah agar segera memerintahkan masyarakat islam
untuk menghimpun, menyeleksi dan menyempurnakan hadits.
C.
MATERI III (PERKEMBANGAN PERADABAN BANI
UMAYYAH I DI DAMASKUS)
a.
Kompetensi Inti
1.
Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya
2.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai)
santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.
Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.
Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
b.
Kompetensi Dasar
3.5 Memahami pusat-pusat peradaban Islam pada
masa pemeritahan Bani Umayyah di
Damaskus.
3.6 Mengidentifikasi peninggalan-peninggalan
peradaban Islam pada masa pemeritahan
Bani Umayyah.
4.5 Memaparkan pusat-pusat peradaban Islam
pada masa pemeritahan Bani Umayyah di
Damaskus.
4.6 Membuat peta konsep mengenai
peninggalan-peninggalan peradaban Islam pada masa pemeritahan Bani Umayyah.
c.
Materi Pembelajaran
1.
Proses kodifikasi hadits masa khalifah Umar bin Abdul
Aziz
Pengumpulan dan penyempurnaan hadis terjadi pada masa pemerintahan
khalifah Umar bin Abdul Azis tahun 99 – 101 H. Khalifah Umar menginstruksikan
kepada gubernur Madinah agar segera mengumumkan pada masyarakat tentang gerakan penghimpunan dan penyempurnaan
hadits. Kebijakan tersebut dilakukan karena hadis telah diselewengkan dan telah bercampur aduk dengan
ucapan-ucapan israiliyat, hadis difungsikan untuk menguatkan kedudukan
kelompok-kelompok tertentu. Setelah instruksi disampaikan, maka berangkatlah sahabat-sahabat Nabi dan beberapa thabiin untuk mencari
dan menyeleksi hadis-hadis nabi. Imam-imam
hadits
yang sangat terkenal seperti Bukhari, Muslim, Nasai, Turmizi, Ahmad bin
Hambal dan Daruqutni serius
meluangkan waktunya mencari, melacak dan menyeleksi serta menghimpun hadits. Dengan upaya keras dari para imam hadits ini, maka
jadilah kitab- kitab hadits yang sering kita baca dan
mengambil hadis sebagai rujukan dan referensi.
2.
Proses perkembangan ilmu pengetahuan masa Bani Umayyah I
Bani
Umaiyyah I memfokuskan pada tiga gerakan besar yaitu ;
a)
Gerakan ilmu agama, karena didorong oleh
semangat agama yang sangat kuat pada saat itu.
b)
Gerakan filsafat, karena ahli agama diakhir
daulah Umaiyah I terpaksa menggunakan filsafat untuk menghadapi kaum Nasrani dan
Yahudi.
c) Gerakan sejarah, karena ilmu-ilmu agama memerlukan riwayat.
3.
Peradaban yang tumbuh pada masa Bani Umayyah I
a)
Ilmu pengetahuan di antaranya ilmu tafsir, ilmu Hadits,
ilmu qira’at, ilmu nahwu, tarikh dan geografi, dan seni bahasa.
b)
Membentuk dan menyempurnakan departemen-departemen
pemerintahan.
c)
Pusat-pusat peradaban Bani Umayyah terdapat di beberapa kota, di antaranya adalah Kufah, Kordova,
Basrah, Granada, Syiria, Mesir, Andalusia, dan Kairawan
D.
MATERI IV (MASA KELEMAHAN SAMPAI RUNTUHNYA
BANI UMAYYAH I DI DAMASKUS)
a.
Kompetensi Inti
1.
Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya
2.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai)
santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.
Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.
Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
b.
Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis
proses lahirnya Bani Umayyah di Damaskus.
3.2 Memahami fase-fase pemerintahan dinasti Bani
Umayyah di Damaskus.
4.1 Menceritakan proses berdirinya dinasti
Bani Umayyah.
4.2 Membuat sinopsis tentang fase pemerintahan
dinasti Bani Umayyah di Damaskus.
c.
Materi Pembelajaran
1.
Faktor-faktor penyebab mundurnya Bani Umayyah I Damaskus.
a)
Faktor internal, akibat sistem monarki yang dipakai dalam
proses peralihan kepemimpinan.
b)
Faktor eksternal, munculnya kekuatan dari Bani Abbasiyah.
2.
Faktor-faktor pemicu munculnya pemberontakan, di
antaranya perebutan kekuasaan, dendam, dan harta kekayaan yang melimpah.
3.
Kelebihan dan kekurangan Bani Umayyah I
a) Factor kelebihan dari bani Umaiyah 1 di antaranya adalah;
1)
Sikap berani dan tegas dari beberapa
khalifah bani Umaiyah seperti Muawiyyah, Marwan, Abdul Malik, dan Walid
bin Abdul Malik.
2)
Sikap adil, jujur dan religius dari
khalifah Umar bin Abdul Azis
3)
Pola pengembangan budaya dengan
pendekatan Arabisasi (arab
oriented) yang didukung oleh mayoritas mayarakat.
4)
Sikap
berani berperang dari kaum muslim (ruh
jihad tinggi).
b) Faktor kekurangan dari bani Umaiyah 1;
1)
Memakai Sistem peralihan kekuasaan monarchi.
2)
Banyak wilayah baru ditaklukan tetapi
tidak dibina intensif
3)
Banyak
kasus penyelewengan dalam istana yang
tidak ditindak dengan tegas oleh pemerintah,
4)
Pengangkatan dua
putra mahkota dalam satu
tahun pemerintahan yang
terjadi pada khalifah
ke 12 dan
13.
4.
Proses runtuhnya Bani Umayyah I di Damaskus
a)
Sikap ketidaksenangan masyarakat terhadap
khalifah-khalifah.
b)
Peperangan melawan keturunan Abbasiyah
E.
MATERI V (PROSES LAHIRNYA DAN FASE-FASE
PEMERINTAHAN BANI ABBASIYAH)
a.
Kompetensi Inti
1.
Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya
2.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai)
santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.
Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
b.
Kompetensi Dasar
3.1 Menganalisis proses lahirnya Bani Umayyah
di Damaskus.
3.2 Memahami fase-fase pemerintahan dinasti
Bani Umayyah di Damaskus.
4.1 Menceritakan proses berdirinya dinasti Bani
Umayyah.
4.2 Membuat sinopsis tentang fase pemerintahan
dinasti Bani Umayyah di Damaskus.
c.
Materi Pembelajaran
1.
Proses lahirnya Abbasiyah
Lahirnya
Bani Abbasiyah tahun 750 M,
adalah peran besar dari keturunan Hasyim yang
bernama Abu Abbas. Nama Abbasiyah yang dipakai untuk
nama Bani ini adalah diambil dari nama bapak
pendiri Abbasiyah yaitu Abbas bin Abdul Mutalib paman Nabi Muhammad Saw. Proses
lahirnya Abbasiyah dimulai dari kemenangan Abu Abbas Assafah dalam sebuah perang terbuka (al Zab) melawan khalifah bani Umayyah yang
terakhir yaitu Marwan bin
Muhammad. Abu Abbas diberi gelar
Assafah karena dia pemberani dan dia mampu memainkan mata pedangnya kepada lawan
politiknya. Semua lawan politiknya diperangi dan dikejar-kejar, diusir keluar dari
wilayah kekuasaan Abasiyah yang baru direbut
dari bani Umaiyah I.
2.
Fase-fase pemerintahan Bani Abbasiyah
a)
Fase pembentukan pada tahun 132 - 232 H (750 – 847 M)
b)
Fase kedua pada tahun 232 H – 334 H (847 M -945 M)
c)
Fase ketiga pada tahun 334 H – 447 H (945-11055 M)
d)
Fase keempat pada tahun 447 – 590 H (1055 – 1194 M)
e)
Fase kelima pada tahun 590 – 656 H (1194 – 1258 M)
F.
MATERI VI (KHALIFAH-KHALIFAH ABBASIYAH YANG
TERKENAL DAN KEBIJAKAN PEMERINTAHAN ABBASIYAH)
a.
Kompetensi Inti
1.
Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya
2.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai)
santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.
Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.
Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
b.
Kompetensi Dasar
3.3 Memahami karakteristik umum sistem
pemerintahan Bani Abbasiyah.
3.4 Mendeskripsikan keberhasilan-keberhasilan
pada masa Abbasiyah di Baghdad.
4.3 Memaparkan karakteristik umum sistem
pemerintahan Bani Abbasiyah.
4.4 Memetakan keberhasilan-keberhasilan yang
dicapai pada masa Bani Abbasiyah.
c.
Materi Pembelajaran
1.
37 khalifah Bani Abbasiyah yang memerintah selama 505
tahun
No
|
Khalifah
|
Tahun
H
|
No
|
Khalifah
|
Tahun
H
|
1
|
Abu Abbas Assafah
|
132 – 136
|
20
|
AL Rodhi
|
322- 329
|
2
|
Abu Ja’far Al Mansur
|
136 – 158
|
21
|
AL Muttaqi
|
329- 333
|
3
|
Al.Mahdi bin Al Mansur
|
158—169
|
22
|
AL Mustqfi
|
333-334
|
4
|
Abu Musa Al Hadi
|
169 – 170
|
23
|
AL Muthi’
|
334- 362
|
5
|
Harun Al Rasyid
|
170 – 193
|
24
|
AL Tha’i
|
362-381
|
6
|
Muhammad Al Amin
|
193- 198
|
25
|
AL Qadir
|
381- 422
|
7
|
Abdullah AL Makmum
|
198- 218
|
26
|
AL Qo’im
|
422- 467
|
8
|
Al Muktasim
|
218- 227
|
27
|
AL Muqtadir
|
467- 487
|
9
|
Al Wastiq
|
227- 232
|
28
|
AL Mustadir
|
487-412
|
10
|
Al Mutawakkil
|
232- 247
|
29
|
AL Mustarsyid
|
412- 429
|
11
|
Al Muntasir
|
247- 248
|
30
|
Ar Rasydi
|
429- 530
|
12
|
AL Mustain
|
248- 252
|
31
|
AL Muktafi
|
530-555
|
13
|
AL Mu’taz
|
252- 255
|
32
|
AL Mustanji
|
555-566
|
14
|
AL Muhtadi
|
255- 256
|
33
|
AL Mustadhi
|
566-575
|
15
|
AL Mu’tamid
|
256- 279
|
34
|
An Nasyir
|
575- 622
|
16
|
AL Mu’tadhid
|
279- 289
|
35
|
Az Zahir
|
622-623
|
17
|
AL Muktafi
|
289- 295
|
36
|
AL Mustansir
|
623- 640
|
18
|
AL Muktadir
|
295- 320
|
37
|
Al.Mustahim Billah
|
640- 656
|
19
|
Ar Qohir
|
320- 322
|
2.
Khalifah-khalifah Abbasiyah yang terkenal adalah Abu Ja’far
Al-Mansur, Harun al-Rasyid, Al-Makmun, dan Al-Muktasim
3.
Kebijakan khalifah Bani Abbasiyah:
a)
Memindahkan pusat kekuasaan
dari Hasyimiyah ke Baghdad.
b)
Kota Baghdad sebagai pusat kekuasaan Abasiyah dibuka menjadi kota pintu terbuka untuk semua peradaban dari berbagai bangsa.
c)
Ilmu pengetahuan dipandang sangat
mulia dan berharga.
d) Rakyat diberi kebebasan berfikir serta memperoleh hak asasinya dalam segala bidang.
e)
Para menteri keturunan Persia diberi hak penuh menjalankan pemerintahan.
f)
Pemerinthan Islam Abbasiyah memiliki perbendaharaan
harta yang cukup melimpah di baitulmaal hasil
rampasan perang.
g)
Para khalifah mendukung perkembangan ilmu penetahuan, sehingga
banyak buku yang
dikarang oleh ilmuan.
h)
Masyarakat dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok khalifah dan kelompok masyarakat
umum.
G.
MATERI VII (PROSES PERKEMBANGAN ILMU
PENGETAHUAN MASA BANI ABBASIYAH)
a.
Kompetensi Inti
1.
Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya
2.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.
Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.
Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
b.
Kompetensi Dasar
3.5 Mendeskripsikan perkembangan peradaban dan ilmu
pengetahuan pada masa Abbasiyah.
3.6 Mengidentifikasi pusat-pusat peradaban
Islam pada masa pemerintahan Abbasiyah.
4.5 Mempresentasikan mengenai perkembangan
ilmu pengetahuan dan peradaban pada masa Bani Abbasiyah.
4.6 Memaparkan pusat-pusat peradaban Islam
pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah.
c.
Materi Pembelajaran
1.
Suasana tumbuhnya peradaban ilmu pengetahuan masa
Abbasiyah diciptakan oleh khalifah dengan menyediakan segala fasilitas
penunjang, lembaga pendidikan, dan perpustakaan. Serta kegiatan menulis buku
berjalan dengan pesat.
2.
Bentuk peradaban hasil riset dari para ahli dan
tokoh-tokohnya:
a)
Filsafat (al-Kindi, al-Farabi, Ibnu Bajah, Ibnu Thufail,
Ibnu Sina, al-Ghozali, dan Ibnu Rusyd)
b)
Kedokteran (Jabir bin Hayyan, Hunain bin Ishaq, Ibnu Sina,
Thabib bin Qurra, dan ar-Razi)
c)
Matematika (Umar al-Farukhan, al-Khawarizmi, Banu Nusa)
d)
Astronomi (al-Fazari, al-Battani, Abdul Wafak, dan
A-Farghoni)
e)
Seni ukir (Badr dan Tariff)
f)
Bahasa dan sastra (Abu Nawas, Abu Tamam, Dabal
Al-Khuza’i, Ibnu Rumy, Al-Mutanabby)
3.
Pusat-pusat peradaban masa Bani Abbasiyah terdapat di
Baghdad, Samarra, Karkh, Anhar (Hasyimiyyah), Bukhara dan Samarkand, dan Mesir.
4.
Pengaruh peradaban islam terhadap dunia Barat
Peradaban di negara-negara Barat banyak
dipengaruhi oleh peradaban Islam. Berbagai orang pandai merasa bahwa kehidupan
Eropa sebenarnya dibelit oleh kebudayaan Islam di sekelilingnya.
H.
MATERI VIII (MASA KEHANCURAN MASA BANI
ABBASIYAH)
a.
Kompetensi Inti
1.
Menerima dan menjalankan ajaran agama yang
dianutnya
2.
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.
Memahami, menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya
tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.
Mengolah, menalar, dan
menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda
sesuai kaidah keilmuan.
b.
Kompetensi Dasar
3.7 Menganalisis
faktor-faktor penyebab runtuhnya Bani Abbasiyah.
4.7 Memetakan
faktor-faktor penyebab kemunduran dan runtuhnya Bani Abbasiyah.
c.
Materi Pembelajaran
1.
Faktor penyebab munculnya pemberontakan masa Abbasiyah
a)
Perebutan kekuasaan
b)
Balas dendam
c)
Praktek perilaku amoral dari khalifah dan pembesar
istana.
d)
Sistem peralihan kekuasaan monarki.
e)
Ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah.
2.
Faktor penyebab runtuhnya Bani Abbasiyah
a)
Faktor internal dari khalifah itu sendiri
b)
Faktor eksternal di antaranya wilayah Abbasiyah yang
terlalu luas, perang salib, serangan tentara Mongol, dan berdirinya Turki
Usmani.
BAB
III
ANALISIS
A.
Kesesuaian Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Dasar (KD) dengan Materi Pelajaran
1.
Materi I (proses lahir dan fase-fase pemerintahan Bani
Abbasiyah)
·
KI dan KD dalam materi ini sudah sesuai, begitu juga
dengan materinya.
2.
Materi II (Khalifah-khalifah yang terkenal dan kebijakan
pemerintahan Bani Umayyah)
·
Kami rasa KD dalam materi tersebut tidak sesuai dengan
judul materi, karena di dalam KD tidak disebutkan sama sekali mengenai siapa
saja khalifah Bani Umayyah yang terkenal dan kebijakan apa saja yang diterapkan
di masa Bani Abbasiyah. Justru yang tercantum di dalam KD ialah
mengidendifikasi dan memetakan keberhasilan-keberhasilan yang dicapai Bani
Umayyah, bahkan menganalisis dan mempresentasikan mengenai perkembangan ilmu
pengetahuan dan peradaban pada masa Bani Umayyah I di Damaskus. Padahal
pembahasan tersebut baru ada di materi III.
·
Kami pikir mungkin KD yang lebih tepat untuk Materi II
tersebut demikian:
3.3 Mengidentifikasi khalifah-khalifah Bani
Umayyah I Damaskus
3.4 Menganalisis kebijakan-kebijakan pada masa
Bani Umayyah
4.3 Memetakan prestasi-prestasi khalifah-khalifah
Bani Umayyah yang terkenal.
4.3 Mempresentasikan kebijakan-kebijakan dan
prestasi-prestasi Bani Umayyah I Damaskus.
3.
Materi III (perkembangan peradaban Bani Umayyah I
Damaskus)
·
Materi sudah sesuai dengan KI dan KD
4.
Materi IV (masa kelemahan sampai runtuhnya Bani Umayyah I
Damaskus)
·
KD sangat bertentangan dengan judul materi IV tersebut.
karena KD yang tersebut adalah KD pada materi I. Kemungkinan besar penyusun
buku salah dalam penulisan KD.
·
Menurut kami KD yang tepat untuk materi tersebut adalah:
3.7 Memahami
faktor-faktor penyebab mundurnya Bani Umayyah
I Damaskus.
3.8 Menganalisis
proses runtuhnya Bani Umayyah I Damaskus
4.7 Memaparkan
faktor-faktor penyebab mundurnya Bani Umayyah I Damaskus.
4.8 Menceritakan
proses runtuhnya Bani Umayyah I Damaskus
5.
Materi V (proses lahirnya dan fase-fase pemerintahan bani
Abbasiyah)
·
KD dalam materi tersebut tidaklah sesuai dengan judul
materi IV. Karena materi tersebut membahas tentang proses lahir dan fase-fase
pemerintahan Bani Abbasiyah, akan tetapi KDnya justru membahas proses lahir dan
fase-fase pemerintahan Bani Umayyah. Hal ini bisa jadi penyusun buku salah
dalam hal penulisan. Jadi, kami katakan dengan merubah kalimat “Bani Abbasiyah”
menjadi “Bani Abbasiyah” dalam KD tersebut, maka KD materi tersebut menjadi
sangat tepat dan sesuai.
6.
Materi VI (khalifah-khalifah Abbasiyah yang terkenal dan
kebijakan pemerintahan Bani Abbasiyah
·
KD cukup sesuai, akan tetapi alangkah baiknya sedikit ada
perubahan mengingat materi yang dibahas adalah mengenai khalifah-khalifah
Abbasiyah yang terkenal serata kebijakan-kebijakan pada masa tersebut.
7.
Materi VII (proses perkembangan ilmu pengetahuan masa
Bani Abbasiyah
·
KI, KD, dan materi sudah tepat dan sesuai.
8.
Materi VIII (kehancuran masa Bani Abbasiyah)
·
KI, KD, dan materi sudah tepat dan sesuai.
B.
Kesesuaian Materi dengan Aspek Psikologi Siswa
Siswa kelas XI adalah individu yang mengembangkan pikiran formalnya. Mereka
bisa mencapai logika dan rasio serta dapat menggunakan abstraksi, membedakan
yang kongkrit dengan yang abstrak. Mereka mampu melakukan kegiatan kognitif tingkat
tinggi yaitu membuat rencana, strategi, membuat keputusan-keputusan, serta
memecahkan masalah. Kemampuan nalar secara ilmiah pun muncul. Wawasan
berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, dan jati
diri. Arti simbolik dan kiasan dapat mereka mengerti. Melibatkan mereka dalam
suatu kegiatan, akan lebih memberikan akibat yang lebih positif.[1]
Berdasarkan karakter kognitif dan aspek psikologi siswa kelas XI tersebut,
maka materi pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas XI dengan pembahasan Bani
Umayyah dan Bani Abbasiyah dimana cakupan materinya yang begitu luas pada
dasarnya materi tersebut sesuai dan cocok bagi siswa kelas XI karena tidak
bertentangan dengan perkembangan psikologis siswa.
C.
Metode Pembelajaran dalam Buku Siswa
Metode pembelajaran dalam buku tersebut sangat menarik dan tepat untuk
materi pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) , karena metode tersebut
bervariasi dan tidak monoton mulai dari mengamati, bertanya, merenungkan,
berdiskusi, menghubungkan dan menalar, mengambil ibroh dan pembelajaran, hingga
mengasah kompetensi. Namun, tentu saja seorang guru harus mampu menerapkan
metode-metode tersebut dalam pembelajaran dengan baik agar siswa dapat
mengikuti dan memahami pelajaran dengan baik pula.
Yang
tidak kalah penting juga ialah sebisa mungkin guru juga menerapkan
metode-metode lain selain metode yang telah ditetapkan dalam buku agar suasana
pembelajaran lebih intensif dan menyenangkan.
BAB IV
PENUTUP
A.
Simpulan
Materi pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas XI terdiri dari VIII bab
yang memuat tentang pemerintahan Bani
Umayyah I Damaskus dan pemerintahan Bani Abbasiyah. Materi Bani Umayyah I
dimuat di semester gasal yaitu terdapat pada BAB I sampai dengan BAB IV dengan
pembahasan sebagai berikut:
1.
Bab I :
Proses lahir dan fase-fase pemerintahan Bani Umayyah
2.
Bab II :
Khalifah-khalifah yang terkenal dan kebijakan pemerintahan Bani
Umayyah I
3.
Bab III :
Perkembangan peradaban Bani Umayyah I Damaskus.
4.
Bab IV : Masa
kelemahan sampai runtuhnya Bani Umayyah I Damaskus.
Adapun materi Bani Abbasiyah dimuat di semester genap yaitu terdapat pada
BAB V sampai dengan BAB VIII dengan pembahasan sebagai berikut:
1.
Bab V : Proses
lahir dan fase-fase pemerintahan Bani Abbasiyah
2.
Bab VI :
Khalifah-khalifah yang terkenal dan kebijakan pemerintahan Bani Abbasiyah.
3.
Bab VII : Proses
perkembangan ilmu pengetahuan masa Bani Abbasiyah
4.
Bab VIII :
Kehancuran masa Bani Abbasiyah
Meskipun cakupan materi pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas XI begitu
luas, namun pada dasarnya materi tersebut sesuai dan cocok bagi siswa kelas XI
karena tidak bertentangan dengan perkembangan psikologis siswa.
Dengan demikian diharapkan siswa kelas XI
mampu mempelajari, memahami, dan mengaplikasikan materi-materi tersebut dengan
baik.
B.
Saran
Berdasarkan analisis kami mengenai materi pelajaran Sejarah Kebudayaan
Islam kelas XI yang terdapat pada bab III makalah ini, maka kami harapkan semoga
makalah ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian, lebih khusus lagi bagi para pengajar
SKI kelas XI.
DAFTAR PUSTAKA
·
Indonesia, Kementrian Agama, 2015, Sejarah Kebudayaan
Islam Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Madrasah Aliyah Kelas XI,
Jakarta: Kementrian Agama.
·
Soeparwoto, dkk, 2007, Psikologi Perkembangan, Semarang:
UPT MKK Universitas Negeri Semarang.