Jumat, 11 November 2016

TELAAH MATERI PAI SKI KELAS XI MA (KELOMPOK 5)



MAKALAH
TELA’AH MATERI SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS XI MADRASAH ALIYAH
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Tela’ah Materi PAI III (SMA/SMK/MA)
DosenPengampu: Drs. Abdurrozaq Assowy



DisusunOleh:
Mutholib                     141310003202
Sugi Romadhoni         141310003222
M. Syaifuddin S         141310003163
Jaza Mujahidin
Ichwatul Hasanah       141310003278

                                                                                       
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU) JEPARA
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohim..
Rasa syukur terungkap dengan “Alhamdulillah” kepada Allah Ta’ala berkat limpahan nikmat dan karunia yang telah diberikanNya.
Shalawat besertakan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabiyyullah Muhammad SAW, beliaulah tauladan dan inspirator sepanjang masa.
Makalah dengan judul “Tela’ah Materi Sejarah Kebudayaan Islam Kelas XI Madrasah Aliyah” yang disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Tela’ah Materi PAI III kelas A9 ini diharapkan bisa menambah pengetahuan kita dan bermanfaat bagi kita semua.
            Penyusun meyakini masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, sehingga penyusun mengharapkan masukan dari para pembaca sekalian guna memperbaiki makalah ini.
Baarokallohu fiikum. . Semoga bermanfaat !




Jepara, 22 Oktober 2016

Penyusun








DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I.. PENDAHULUAN................................................................................. 1
A.      Latar Belakang................................................................................. 1  
B.       Rumusan Masalah............................................................................ 1
C.       Tujuan Penulisan.............................................................................. 1
BAB II DESKRIPSI KURIKULUM................................................................. 2
A.      Materi I (Proses lahir dan fase-fase pemerintahan Bani Abbasiyah).... 2
B.       Materi II (Khalifah-khalifah yang Terkenal dan Kebijakan Pemerintahan Bani Umayyah I    6
C.       Materi III (Perkembangan Peradaban Bani Umayyah I Damaskus) 8
D.      Materi IV (Masa Kelemahan sampai Runtuhnya Bani Umayyah I Damaskus 10
E.       Materi V (Proses Lahirnya dan Fase-fase Pemerintahan Bani Abbasiyah        12
F.        Materi VI (Khalifah-khalifah Abbasiyah yang Terkenal dan Kebijakan-kebijakan Pemerintahan Abbasiyah.................................................................. 13
G.      Materi VII (Proses Perkembangan Ilmu Pengetahuan Masa Bani Abbasiyah) 15
H.      Materi VIII (Kehancuran Masa Bani Abbasiyah)............................ 17
BAB III................................................................................................................. ANALISIS          19
A.      Kesesuaian Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dengan Materi Pembelajaran......................................................................................................... 19
B.       Kesesuaian Materi dengan Aspek Psikologi Siswa.......................... 21
C.       Metode Pembelajaran dalam Buku Siswa........................................ 21
BAB III PENUTUP............................................................................................. 22
A.      Simpulan ......................................................................................... 22
B.       Saran ............................................................................................... 22

DAFTAR PUSAKA............................................................................................. 23







BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Dalam rangka mengoptimalkan layanan pendidikan Islam di Madrasah, ajaran Islam yang begitu sempurna dan luas perlu dikelompokkan menjadi beberapa mata pelajaran yang secara linier akan dipelajari sesuai jenjangnya yaitu dimulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), kemudian Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan selanjutnya Madrasah Aliyah (MA). Pada setiap jenjang tersebut diberikan materi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang salah satu di antara materi tersebut adalah Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).
Sebagai komitmen untuk menyiapkan generasi emas anak sholih dan sholihah, mulai tahun ajaran 2014-2015 seluruh madrasah di bawah pembinaan Kementrian Agama RI telah siap melaksanakan Kurikulum 2013. Maka secara legal formal Kementrian Agama RI telah menerbitkan Kerangka Dasar Kurikulum Madrasah 2013, Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi Inti, Standar Proses, dan Standar Penilaian, juga telah menyiapkan model Silabus Pembelajaran PAI di Madrasah serta  menerbitkan buku pegangan siswa dan guru.
B.       Rumusan Masalah
1.      Deskripsi kurikulum materi Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah kelas XI.
2.      Analisis kesesuaian materi Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah kelas XI dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetenssi Dasar (KD).
3.      Analisis kesesuaian materi Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah kelas XI dengan aspek psikologi siswa.
C.      Tujuan Penulisan
1.      Deskripsi kurikulum materi Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah kelas XI.
2.      Analisis kesesuaian materi Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah kelas XI dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetenssi Dasar (KD).
3.      Analisis kesesuaian materi Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah kelas XI dengan aspek psikologi siswa.
BAB II
DESKRIPSI KURIKULUM
A.      MATERI I (PROSES LAHIR DAN FASE-FASE PEMERINTAHAN BANI UMAYYAH)
a.    Kompetensi Inti
1.    Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2.    Menghayati dan mengamalkan  perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun,  responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.    Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.    Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

b.   Kompetensi Dasar
3.1     Menganalisis proses lahirnya Bani Umayyah di Damaskus.
3.2     Memahami fase-fase pemerintahan dinasti Bani Umayyah di Damaskus.
4.1     Menceritakan proses berdirinya dinasti Bani Umayyah.
4.2     Membuat sinopsis tentang fase pemerintahan dinasti Bani Umayyah di Damaskus

c.    Materi Pembelajaran
1)      Silsilah khalifah Bani Umayyah I
2)      Proses lahir
Bani Umayyah I Damaskus lahir tahun 40 hijriyah oleh Muawiyah bin Abi Sufyan di kota kecil Illiyat di wilayah Yerussalem, diperkirakan oleh para pakar sejarah sebagai sabotase terhadap pemerintahan Ali bin Abi Thalib dari pemerintahan terakhir Khulafaurrasyidin. Karena pengangkatan Ali bin Abi Thalib oleh mayoritas masyarakat Islam mengganti khalifah Usman tidak pernah disetujui oleh pihak Muawiyah, sehingga Muawiyah dan kelompoknya memfitnah Ali dengan menyebarkan isu bahwa Ali-lah yang ada di belakang terbunuhnya Usman bin Affan. Isu  ini  termakan oleh beberapa pembesar  di kalangan  umat Islam. Mereka mengumumkan dan mengangkat perang  terhadap Ali bin Abi Thalib dengan tujuan memaksa Ali untuk mengakui perbuatannya. Perang tersebut disebut perang  Jamal karena  Aisyah mengendarai unta  pada saat memimpin perang. Kemenangan perang  berada  dipihak Ali karena mayoritas  masyarakat  Islam mendukung Ali bin Abi thalib.
Kelompok Muawiyah tetap menyerang Ali bin Abi Thalib. Ali pun mempersiapan pasukan dengan megangkat Abu Musa al Asyari sebagai  penasehat spiritual. Perang berkecamuk dan menelan banyak korban di antara kedua belah pihak yang bertikai. Perang tersebut disebut perang Sifein karena terjadi di wilayah kecil Sifein. Kemenangan perang ada dipihak Ali karena mayoritas masyarakat Islam mendukung khalifah Ali bin Abi Thalib. Sikap tidak mau menerima kekalahan  diwujudkan Muawiyah dengan  mengajak damai khalifah  Ali sampai  3  kali dengan  membujuk dan merobek-robek al Qur’an, akhirnaya Ali mau  berdamai.
Sekenario perdamaian diatur oleh Muawiyah atas ide Amru bin Ash, dan pra perdamaian dilakukan  antara Muawiyah dengan Amru disatu  pihak dan Ali dengan Musa Asyari dipihak  lawan . Pra perdamaian itu menyepakati pada  saat perdamaian,         Muawiyah  dan Ali diumumkan diturunkan  dari jabatan  khalifah  dan  diangkat khalifah  yang  baru  atas pilihan  masyarakat  Islam. Pada  saat  acara  pengumuman  penurunan Muawiyah dan Ali,  yang  berdiri pertama adalah Abu Musa karena usianya  lebih  tua, dia mengumumkan  bahwa  hari ini Ali diturunkan dari  kekhlilafahan. Kemudian Amru berdiri dan mengumumkan bahwa karena Ali sudah diturunkan dari khalifah, maka diumumkan Muawiyah  menjadi  khalifah yang  sah. Sekenario  perdamaian  ini disebut Arbitrase.
3)      Fase-fase pemerintahan Bani Umayyah I Damaskus
Selama 92 tahun Bani Umaiyah I berdiri dapat dibagi menjadi beberapa fase  pemerintahan, yaitu :
a)      Fase berdiri atau fase pembentukan dan pembinaan, dimulai dari berdirinya bani Umayyah tahun 40 H atau 662 M sampai masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik khalifah ke 6 ketika Islam masuk Eropa atau Andalusia yang dibawa oleh Tariq bin Ziad tahun 711 M. Pada masa ini pembinaan peradaban Islam berjalan dengan pendekatan Arabisasi (arab oriented) yaitu pengembangan peradaban yang berciri Arab. Pada fase pertama ini  perluasan  wilayah berjalan sangat  pesat, Islam masuk sampai  wilayah-wilayah  pelosok di empat  benua, Asia,  Afrika,  Eropa  dan Amerika. Pada  periode  ini  para  khalifah  fokus  pada perluasan  wilayah  (islamisasi).
b)      Fase kemajuan. Dimulai dari masa khalifah ke  7 Sulaiman bin Abdul Malik sampai masa Umar bin Abdul Azis khalifah yang ke  8 dari pemerintahan Bani Umaiyah I Damaskus. Pada fase ini Islam telah berkembang hampir di penjuru dunia. Perluasan wilayah Islam  tetap berjalan dengan lancar, tetapi perhatian pemerintah diarahkan penuh pada pengembangan peradaban  ilmu dan administrasi  pemerintahan. Mata uang sebagai alat barter telah ditemukan oleh khalifah Marwan bin Hakam khalifah keempat Bani Umaiyah 1. Bentuk-bentuk peradaban yang  tumbuh pada  pada  masa  kejayaan bani  Umaiyah I di antaranya Ilmu  pengetahuan, bangunan  fisik, fasilitas pendidikan, departemen pemerintah.
c)       Fase lemah sampai runtuh, dimulai dari masa kekuasaan Yazid bin Abdul Malik khalifah  ke 9 yang tidak bisa mengendalikan pemerintahan. Banyak terjadi  pemberontakan dan khalifah Yazid sendiri tidak dapat  mengendalikannya. Kondisi ini terjadi sampai puncaknya pada saat pengangkatan 2 khalifah dalam satu tahun berjalan yaitu khalifah ke-12 dan ke-13. Masa puncak lemahnya bani Umaiyah dikarenakan masyarakat benci dan marah kepada pemerintahan  bani Umaiyah lantaran terjadi pengangkatan  2 khalifah dalam  satu tahun pemerintahan,  dan  tidak  segera menentukan siapa di antara keduanya  menjadi khalifah yang  sah.
Sistem monarki dalam proses peralihan kepemimpinan  ikut memperparah kelemahan Bani Umayyah termasuk faktor paling dominan penyebab runtuhnya tahun 132 H atau tahun 670 M.
Sementara itu di  luar  kekuasaan bani Umaiyah 1 sedang   berkembang  pesat beberapa kekuatan baru seperti Abasiyah, Syiah,  Bani  Fatimiyah , dan Thohiriyah. Sedangkan kekuatan  baru  yang  berhadapan  langsung  dengan bani Umaiyah 1 adalah Abasiyah dan  pada  akhirnya  Abasiyahlah  yang memenangkan  pertempuran  tersebut. Maka  berakhirlah  kekuasaan  bani Umaiyah 1 tepatnya  tahun  132 hijriyah  atau   tahun 750 masehi.

B.     MATERI II (KHALIFAH-KHALIFAH YANG TERKENAL DAN KEBIJAKAN PEMERINTAHAN BANI UMAYYAH I)
a.      Kompetensi Inti
1.      Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2.      Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.      Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.      Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

b.      Kompetensi Dasar
3.3      Mengidentifikasi keberhasilan-keberhasilan yang dicapai pada Bani Umayyah di Damaskus.
3.4      Menganalisis perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah di Damaaskus.
4.3      Memetakan keberhasilan-keberhasilan yang dicapai pada masa Bani Umayyah di Damaaskus.
4.4      Mempresentasikan mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban pada masa Bani Umayyah di Damaaskus.

c.       Materi Pembelajaran
1.      14 Khalifah Bani Umayyah yang berkuasa
No
Khalifah
Tahun H
No
Khalifah
Tahun H
1
Muawiyah Bin Abi  Sufyan
40 – 60
8
Umar Bin Abdul Azis
99 – 101
2
Yazid Bin Muawiyah
60 – 64
9
Yazid Bin Abdul Malik
101– 105
3
Muawiyah 2 Bin Yazid
64 – 64
10
Hisyam Bin Abdul Malik
105 –125
4
Marwan Bin Hakam
64 – 65
11
Walid Bin Yazid
125 –126
5
Abdul Malik Bin Marwan
65 – 86
12
Yazid Bin Walid
126
6
Walid Bin Abdul Malik
86 – 96
13
Ibrahim Bin Walid
126
7
Sulaiman Bin Abdul Malik
96- 99
14
Marwan Bin Muhammad
127–132

2.      Khalifah-khalifah Bani Umayyah yang terkenal adalah Muawiyah bin Abi Sufyan, Marwan bin Hakam, Walid bin Abdul Malik, dan Umar bin Abdul Aziz.
3.      Kebijakan-kebijakan pemerintahan Bani Umayyah I di Damaskus
a)      Pada masa Muawiyah bin Abi Sufyan:
1)        Memperluas wilayah Islam di 3 wilayah yang rata-rata subur ; Afrika Utara, India dan Byzantium. Juga membentuk departemen dan Duta untuk mengirim beberapa duta Islam membawa misi Islam ke beberapa wilayah.
2)        Mengangkat beberapa profesional dalam bidang Administrasi keuangan dari orang-orang Bizantium.
b)        Masa pemerintahan Marwan bin Hakam, mata uang ditetapkan sebagai alat resmi pemerintah untuk barter atau alat tukar.
c)        Pada pemerintahan Abdul Malik bin Marwan para pemberontak dibunuh dengan kejam. Sehingga keadaan menjadi kondusif.
d)       Kebijakan untuk mengirim 12.000 pasukan Islam ke Andalusia terjadi tahun 711 M oleh khalifah ke 6 Al Walid bin Abdul Malik
e)        Pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Azis tahun 99-101 hijriyah, Umar mengeluarkan perintah kepada gubernur Madinah agar segera memerintahkan masyarakat islam untuk menghimpun, menyeleksi dan menyempurnakan hadits.

C.    MATERI III (PERKEMBANGAN PERADABAN BANI UMAYYAH I DI DAMASKUS)
a.      Kompetensi Inti
1.      Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2.      Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun,  responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.      Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.      Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

b.      Kompetensi Dasar
3.5      Memahami pusat-pusat peradaban Islam pada masa pemeritahan  Bani Umayyah di Damaskus.
3.6      Mengidentifikasi peninggalan-peninggalan peradaban Islam pada masa pemeritahan  Bani Umayyah.
4.5      Memaparkan pusat-pusat peradaban Islam pada masa pemeritahan  Bani Umayyah di Damaskus.
4.6      Membuat peta konsep mengenai peninggalan-peninggalan peradaban Islam pada masa pemeritahan  Bani Umayyah.

c.       Materi Pembelajaran
1.      Proses kodifikasi hadits masa khalifah Umar bin Abdul Aziz
Pengumpulan dan penyempurnaan hadis terjadi pada masa pemerintahan khalifah Umar bin Abdul Azis tahun 99 – 101 H. Khalifah Umar menginstruksikan kepada gubernur Madinah agar segera mengumumkan pada masyarakat tentang gerakan penghimpunan dan penyempurnaan hadits. Kebijakan tersebut dilakukan karena hadis telah diselewengkan dan telah bercampur aduk dengan ucapan-ucapan israiliyat, hadis difungsikan untuk menguatkan kedudukan kelompok-kelompok tertentu. Setelah instruksi disampaikan, maka berangkatlah sahabat-sahabat Nabi dan beberapa thabiin untuk mencari dan menyeleksi hadis-hadis nabi. Imam-imam  hadits  yang sangat terkenal seperti Bukhari, Muslim, Nasai, Turmizi, Ahmad bin Hambal dan Daruqutni serius meluangkan waktunya mencari, melacak  dan menyeleksi serta menghimpun hadits. Dengan upaya keras dari para imam  hadits ini, maka jadilah  kitab- kitab hadits yang sering kita baca dan mengambil hadis sebagai  rujukan dan  referensi.
2.      Proses perkembangan ilmu pengetahuan masa Bani Umayyah I
Bani Umaiyyah I memfokuskan pada tiga gerakan besar yaitu ;       
a)    Gerakan ilmu agama, karena didorong oleh semangat agama yang sangat kuat pada saat itu.
b)    Gerakan filsafat, karena ahli agama diakhir daulah Umaiyah I terpaksa  menggunakan  filsafat untuk menghadapi kaum Nasrani dan Yahudi.
c)    Gerakan sejarah, karena ilmu-ilmu agama memerlukan riwayat.
3.      Peradaban yang tumbuh pada masa Bani Umayyah I
a)      Ilmu pengetahuan di antaranya ilmu tafsir, ilmu Hadits, ilmu qira’at, ilmu nahwu, tarikh dan geografi, dan seni bahasa.
b)      Membentuk dan menyempurnakan departemen-departemen pemerintahan.
c)      Pusat-pusat peradaban Bani Umayyah terdapat di beberapa kota, di antaranya adalah Kufah, Kordova, Basrah, Granada, Syiria, Mesir, Andalusia, dan Kairawan          

D.    MATERI IV (MASA KELEMAHAN SAMPAI RUNTUHNYA BANI UMAYYAH I DI DAMASKUS)
a.      Kompetensi Inti
1.      Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2.      Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun,  responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.      Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.      Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

b.      Kompetensi Dasar
3.1      Menganalisis proses lahirnya Bani Umayyah di Damaskus.
3.2      Memahami fase-fase pemerintahan dinasti Bani Umayyah di Damaskus.
4.1      Menceritakan proses berdirinya dinasti Bani Umayyah.
4.2      Membuat sinopsis tentang fase pemerintahan dinasti Bani Umayyah di Damaskus.

c.       Materi Pembelajaran
1.      Faktor-faktor penyebab mundurnya Bani Umayyah I Damaskus.
a)      Faktor internal, akibat sistem monarki yang dipakai dalam proses peralihan kepemimpinan.
b)      Faktor eksternal, munculnya kekuatan dari Bani Abbasiyah.
2.      Faktor-faktor pemicu munculnya pemberontakan, di antaranya perebutan kekuasaan, dendam, dan harta kekayaan yang melimpah.
3.      Kelebihan dan kekurangan Bani  Umayyah I
     a)  Factor kelebihan  dari bani Umaiyah 1 di antaranya adalah;
1)        Sikap berani dan tegas  dari beberapa  khalifah bani Umaiyah seperti Muawiyyah, Marwan, Abdul Malik, dan Walid bin Abdul Malik.
2)        Sikap adil, jujur dan religius dari khalifah Umar bin Abdul Azis
3)        Pola pengembangan budaya  dengan  pendekatan Arabisasi (arab oriented) yang didukung oleh mayoritas mayarakat.
4)         Sikap  berani berperang dari kaum muslim (ruh  jihad  tinggi).
b)      Faktor  kekurangan dari  bani Umaiyah 1;
1)        Memakai Sistem peralihan  kekuasaan monarchi.
2)        Banyak wilayah baru ditaklukan tetapi tidak dibina  intensif
3)        Banyak  kasus penyelewengan dalam  istana  yang  tidak  ditindak dengan  tegas oleh pemerintah,
4)        Pengangkatan  dua  putra  mahkota dalam  satu  tahun pemerintahan yang  terjadi  pada  khalifah  ke  12  dan  13.
4.      Proses runtuhnya Bani Umayyah I di Damaskus
a)      Sikap ketidaksenangan masyarakat terhadap khalifah-khalifah.
b)      Peperangan melawan keturunan Abbasiyah

E.     MATERI V (PROSES LAHIRNYA DAN FASE-FASE PEMERINTAHAN BANI ABBASIYAH)
a.      Kompetensi Inti
1.      Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2.      Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun,  responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.      Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.      Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

b.      Kompetensi Dasar
3.1     Menganalisis proses lahirnya Bani Umayyah di Damaskus.
3.2     Memahami fase-fase pemerintahan dinasti Bani Umayyah di Damaskus.
4.1     Menceritakan proses berdirinya dinasti Bani Umayyah.
4.2     Membuat sinopsis tentang fase pemerintahan dinasti Bani Umayyah di Damaskus.

c.       Materi Pembelajaran
1.      Proses lahirnya Abbasiyah
Lahirnya  Bani  Abbasiyah tahun 750 M, adalah peran  besar  dari keturunan  Hasyim yang  bernama  Abu  Abbas. Nama Abbasiyah yang dipakai untuk nama  Bani ini  adalah diambil dari nama  bapak  pendiri Abbasiyah  yaitu Abbas  bin Abdul Mutalib paman Nabi Muhammad  Saw. Proses  lahirnya Abbasiyah  dimulai  dari kemenangan  Abu Abbas Assafah dalam sebuah  perang terbuka  (al Zab) melawan khalifah bani Umayyah yang terakhir yaitu  Marwan  bin  Muhammad. Abu  Abbas  diberi gelar  Assafah karena dia  pemberani dan  dia mampu memainkan mata pedangnya kepada lawan politiknya. Semua  lawan politiknya  diperangi dan dikejar-kejar, diusir keluar dari wilayah kekuasaan  Abasiyah yang  baru direbut  dari  bani Umaiyah I.
2.      Fase-fase pemerintahan Bani Abbasiyah
a)      Fase pembentukan pada tahun 132 - 232 H (750 – 847 M)
b)      Fase kedua pada tahun 232 H – 334 H (847 M -945 M)
c)      Fase ketiga pada tahun 334 H – 447 H (945-11055 M)
d)     Fase keempat pada tahun 447 – 590 H (1055 – 1194 M)
e)      Fase kelima pada tahun 590 – 656 H (1194 – 1258 M)

F.     MATERI VI (KHALIFAH-KHALIFAH ABBASIYAH YANG TERKENAL DAN KEBIJAKAN PEMERINTAHAN ABBASIYAH)
a.      Kompetensi Inti
1.      Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2.      Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun,  responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.      Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.      Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

b.      Kompetensi Dasar
3.3      Memahami karakteristik umum sistem pemerintahan Bani Abbasiyah.
3.4      Mendeskripsikan keberhasilan-keberhasilan pada masa Abbasiyah di Baghdad.
4.3      Memaparkan karakteristik umum sistem pemerintahan Bani Abbasiyah.
4.4      Memetakan keberhasilan-keberhasilan yang dicapai pada masa Bani Abbasiyah.

c.       Materi Pembelajaran
1.      37 khalifah Bani Abbasiyah yang memerintah selama 505 tahun
No
Khalifah
Tahun H
No
Khalifah
Tahun H
1
Abu Abbas Assafah
132 – 136
20
AL Rodhi
322- 329
2
Abu Ja’far Al  Mansur
136 – 158
21
AL Muttaqi
329- 333
3
Al.Mahdi bin Al Mansur
158—169
22
AL Mustqfi
333-334
4
Abu Musa Al Hadi
169 – 170
23
AL Muthi’
334- 362
5
Harun Al  Rasyid
170 – 193
24
AL  Tha’i
362-381
6
Muhammad Al  Amin
193-   198
25
AL Qadir
381- 422
7
Abdullah AL Makmum
198-  218
26
AL Qo’im
422- 467
8
Al Muktasim
218-  227
27
AL Muqtadir
467- 487
9
Al Wastiq
227- 232
28
AL Mustadir
487-412
10
Al  Mutawakkil
232- 247
29
AL Mustarsyid
412- 429
11
Al Muntasir
247- 248
30
Ar Rasydi
429- 530
12
AL Mustain
248- 252
31
AL Muktafi
530-555
13
AL Mu’taz
252- 255
32
AL Mustanji
555-566
14
AL Muhtadi
255- 256
33
AL Mustadhi
566-575
15
AL Mu’tamid
256- 279
34
An Nasyir
575- 622
16
AL Mu’tadhid
279- 289
35
Az Zahir
622-623
17
AL Muktafi
289- 295
36
AL  Mustansir
623- 640
18
AL Muktadir
295- 320
37
Al.Mustahim Billah
640- 656
19
Ar  Qohir
320- 322




2.      Khalifah-khalifah Abbasiyah yang terkenal adalah Abu Ja’far Al-Mansur, Harun al-Rasyid, Al-Makmun, dan Al-Muktasim
3.      Kebijakan khalifah Bani Abbasiyah:
a)        Memindahkan pusat kekuasaan dari  Hasyimiyah  ke Baghdad.
b)        Kota Baghdad sebagai pusat kekuasaan Abasiyah dibuka menjadi kota pintu terbuka  untuk semua peradaban dari berbagai  bangsa.
c)        Ilmu pengetahuan dipandang sangat mulia dan  berharga.
d)       Rakyat diberi kebebasan berfikir serta memperoleh hak asasinya dalam segala bidang.   
e)        Para menteri keturunan Persia diberi hak penuh menjalankan pemerintahan.
f)         Pemerinthan Islam Abbasiyah memiliki perbendaharaan  harta  yang  cukup melimpah di  baitulmaal hasil rampasan  perang.
g)        Para khalifah mendukung perkembangan ilmu penetahuan,  sehingga  banyak buku yang  dikarang  oleh ilmuan.
h)        Masyarakat dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu kelompok khalifah dan kelompok  masyarakat  umum.

G.    MATERI VII (PROSES PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN MASA BANI ABBASIYAH)
a.      Kompetensi Inti
1.      Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2.      Menghayati dan mengamalkan  perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun,  responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.      Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.      Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

b.      Kompetensi Dasar
3.5      Mendeskripsikan perkembangan peradaban dan ilmu pengetahuan pada masa Abbasiyah.
3.6      Mengidentifikasi pusat-pusat peradaban Islam pada masa pemerintahan Abbasiyah.
4.5      Mempresentasikan mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban pada masa Bani Abbasiyah.
4.6      Memaparkan pusat-pusat peradaban Islam pada masa pemerintahan Bani Abbasiyah.

c.       Materi Pembelajaran
1.      Suasana tumbuhnya peradaban ilmu pengetahuan masa Abbasiyah diciptakan oleh khalifah dengan menyediakan segala fasilitas penunjang, lembaga pendidikan, dan perpustakaan. Serta kegiatan menulis buku berjalan dengan pesat.
2.      Bentuk peradaban hasil riset dari para ahli dan tokoh-tokohnya:
a)      Filsafat (al-Kindi, al-Farabi, Ibnu Bajah, Ibnu Thufail, Ibnu Sina, al-Ghozali, dan Ibnu Rusyd)
b)      Kedokteran (Jabir bin Hayyan, Hunain bin Ishaq, Ibnu Sina, Thabib bin Qurra, dan ar-Razi)
c)      Matematika (Umar al-Farukhan, al-Khawarizmi, Banu Nusa)
d)     Astronomi (al-Fazari, al-Battani, Abdul Wafak, dan A-Farghoni)
e)      Seni ukir (Badr dan Tariff)
f)       Bahasa dan sastra (Abu Nawas, Abu Tamam, Dabal Al-Khuza’i, Ibnu Rumy, Al-Mutanabby)
3.      Pusat-pusat peradaban masa Bani Abbasiyah terdapat di Baghdad, Samarra, Karkh, Anhar (Hasyimiyyah), Bukhara dan Samarkand, dan Mesir.
4.      Pengaruh peradaban islam terhadap dunia Barat
Peradaban di negara-negara Barat banyak dipengaruhi oleh peradaban Islam. Berbagai orang pandai merasa bahwa kehidupan Eropa sebenarnya dibelit oleh kebudayaan Islam di sekelilingnya.

H.    MATERI VIII (MASA KEHANCURAN MASA BANI ABBASIYAH)
a.      Kompetensi Inti
1.      Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2.      Menghayati dan mengamalkan  perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun,  responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.      Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.      Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

b.      Kompetensi Dasar
3.7      Menganalisis faktor-faktor penyebab runtuhnya Bani Abbasiyah.
4.7      Memetakan faktor-faktor penyebab kemunduran dan runtuhnya Bani Abbasiyah.

c.       Materi Pembelajaran
1.      Faktor penyebab munculnya pemberontakan masa Abbasiyah
a)      Perebutan kekuasaan
b)      Balas dendam
c)      Praktek perilaku amoral dari khalifah dan pembesar istana.
d)     Sistem peralihan kekuasaan monarki.
e)      Ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah.
2.      Faktor penyebab runtuhnya Bani Abbasiyah
a)      Faktor internal dari khalifah itu sendiri
b)      Faktor eksternal di antaranya wilayah Abbasiyah yang terlalu luas, perang salib, serangan tentara Mongol, dan berdirinya Turki Usmani.







BAB III
ANALISIS

A.      Kesesuaian Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dengan Materi Pelajaran
1.      Materi I (proses lahir dan fase-fase pemerintahan Bani Abbasiyah)
·      KI dan KD dalam materi ini sudah sesuai, begitu juga dengan materinya.
2.      Materi II (Khalifah-khalifah yang terkenal dan kebijakan pemerintahan Bani Umayyah)
·      Kami rasa KD dalam materi tersebut tidak sesuai dengan judul materi, karena di dalam KD tidak disebutkan sama sekali mengenai siapa saja khalifah Bani Umayyah yang terkenal dan kebijakan apa saja yang diterapkan di masa Bani Abbasiyah. Justru yang tercantum di dalam KD ialah mengidendifikasi dan memetakan keberhasilan-keberhasilan yang dicapai Bani Umayyah, bahkan menganalisis dan mempresentasikan mengenai perkembangan ilmu pengetahuan dan peradaban pada masa Bani Umayyah I di Damaskus. Padahal pembahasan tersebut baru ada di materi III.
·      Kami pikir mungkin KD yang lebih tepat untuk Materi II tersebut demikian:
3.3    Mengidentifikasi khalifah-khalifah Bani Umayyah I Damaskus
3.4    Menganalisis kebijakan-kebijakan pada masa Bani Umayyah
4.3    Memetakan prestasi-prestasi khalifah-khalifah Bani Umayyah yang terkenal.
4.3    Mempresentasikan kebijakan-kebijakan dan prestasi-prestasi Bani Umayyah I Damaskus.
3.      Materi III (perkembangan peradaban Bani Umayyah I Damaskus)
·      Materi sudah sesuai dengan KI dan KD
4.      Materi IV (masa kelemahan sampai runtuhnya Bani Umayyah I Damaskus)
·      KD sangat bertentangan dengan judul materi IV tersebut. karena KD yang tersebut adalah KD pada materi I. Kemungkinan besar penyusun buku salah dalam penulisan KD.
·      Menurut kami KD yang tepat untuk materi tersebut adalah:
3.7    Memahami  faktor-faktor penyebab mundurnya Bani Umayyah I Damaskus.
3.8    Menganalisis proses runtuhnya Bani Umayyah I Damaskus
4.7    Memaparkan faktor-faktor penyebab mundurnya Bani Umayyah I Damaskus.
4.8    Menceritakan proses runtuhnya Bani Umayyah I Damaskus
5.      Materi V (proses lahirnya dan fase-fase pemerintahan bani Abbasiyah)
·      KD dalam materi tersebut tidaklah sesuai dengan judul materi IV. Karena materi tersebut membahas tentang proses lahir dan fase-fase pemerintahan Bani Abbasiyah, akan tetapi KDnya justru membahas proses lahir dan fase-fase pemerintahan Bani Umayyah. Hal ini bisa jadi penyusun buku salah dalam hal penulisan. Jadi, kami katakan dengan merubah kalimat “Bani Abbasiyah” menjadi “Bani Abbasiyah” dalam KD tersebut, maka KD materi tersebut menjadi sangat tepat dan sesuai.
6.      Materi VI (khalifah-khalifah Abbasiyah yang terkenal dan kebijakan pemerintahan Bani Abbasiyah
·      KD cukup sesuai, akan tetapi alangkah baiknya sedikit ada perubahan mengingat materi yang dibahas adalah mengenai khalifah-khalifah Abbasiyah yang terkenal serata kebijakan-kebijakan pada masa tersebut.
7.      Materi VII (proses perkembangan ilmu pengetahuan masa Bani Abbasiyah
·      KI, KD, dan materi sudah tepat dan sesuai.
8.      Materi VIII (kehancuran masa Bani Abbasiyah)
·      KI, KD, dan materi sudah tepat dan sesuai.


B.       Kesesuaian Materi dengan Aspek Psikologi Siswa
Siswa kelas XI adalah individu yang mengembangkan pikiran formalnya. Mereka bisa mencapai logika dan rasio serta dapat menggunakan abstraksi, membedakan yang kongkrit dengan yang abstrak. Mereka mampu melakukan kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu membuat rencana, strategi, membuat keputusan-keputusan, serta memecahkan masalah. Kemampuan nalar secara ilmiah pun muncul. Wawasan berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, dan jati diri. Arti simbolik dan kiasan dapat mereka mengerti. Melibatkan mereka dalam suatu kegiatan, akan lebih memberikan akibat yang lebih positif.[1]
Berdasarkan karakter kognitif dan aspek psikologi siswa kelas XI tersebut, maka materi pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas XI dengan pembahasan Bani Umayyah dan Bani Abbasiyah dimana cakupan materinya yang begitu luas pada dasarnya materi tersebut sesuai dan cocok bagi siswa kelas XI karena tidak bertentangan dengan perkembangan psikologis siswa.

C.       Metode Pembelajaran dalam Buku Siswa
Metode pembelajaran dalam buku tersebut sangat menarik dan tepat untuk materi pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) , karena metode tersebut bervariasi dan tidak monoton mulai dari mengamati, bertanya, merenungkan, berdiskusi, menghubungkan dan menalar, mengambil ibroh dan pembelajaran, hingga mengasah kompetensi. Namun, tentu saja seorang guru harus mampu menerapkan metode-metode tersebut dalam pembelajaran dengan baik agar siswa dapat mengikuti dan memahami pelajaran dengan baik pula.
Yang tidak kalah penting juga ialah sebisa mungkin guru juga menerapkan metode-metode lain selain metode yang telah ditetapkan dalam buku agar suasana pembelajaran lebih intensif dan menyenangkan.




BAB IV
PENUTUP
A.      Simpulan
Materi pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas XI terdiri dari VIII bab yang memuat tentang  pemerintahan Bani Umayyah I Damaskus dan pemerintahan Bani Abbasiyah. Materi Bani Umayyah I dimuat di semester gasal yaitu terdapat pada BAB I sampai dengan BAB IV dengan pembahasan sebagai berikut:
1.        Bab I        : Proses lahir dan fase-fase pemerintahan Bani Umayyah
2.        Bab II       : Khalifah-khalifah yang terkenal dan kebijakan pemerintahan Bani                                             Umayyah I
3.        Bab III     : Perkembangan peradaban Bani Umayyah I Damaskus.
4.        Bab IV     : Masa kelemahan sampai runtuhnya Bani Umayyah I Damaskus.
Adapun materi Bani Abbasiyah dimuat di semester genap yaitu terdapat pada BAB V sampai dengan BAB VIII dengan pembahasan sebagai berikut:
1.        Bab V       : Proses lahir dan fase-fase pemerintahan Bani Abbasiyah
2.        Bab VI     : Khalifah-khalifah yang terkenal dan kebijakan pemerintahan Bani Abbasiyah.
3.        Bab VII    : Proses perkembangan ilmu pengetahuan masa Bani Abbasiyah
4.        Bab VIII  : Kehancuran masa Bani Abbasiyah
Meskipun cakupan materi pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas XI begitu luas, namun pada dasarnya materi tersebut sesuai dan cocok bagi siswa kelas XI karena tidak bertentangan dengan perkembangan psikologis siswa.
Dengan demikian diharapkan siswa kelas XI mampu mempelajari, memahami, dan mengaplikasikan materi-materi tersebut dengan baik.
B.       Saran
Berdasarkan analisis kami mengenai materi pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam kelas XI yang terdapat pada bab III makalah ini, maka kami harapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian, lebih khusus lagi bagi para pengajar SKI kelas XI.


DAFTAR PUSTAKA

·           Indonesia, Kementrian Agama, 2015, Sejarah Kebudayaan Islam Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Madrasah Aliyah Kelas XI, Jakarta: Kementrian Agama.
·           Soeparwoto, dkk, 2007, Psikologi Perkembangan, Semarang: UPT MKK Universitas Negeri Semarang.


[1] Soeparwoto, dkk Psikologi Perkembangan, UPT MKK UNNES, Semarang, 2007, halaman 85