MAKALAH
TELAAH MATERI
PAI III (SMA/SMK/MA)
TELAAH MATERI AL QUR’AN HADITS KELAS X BAB I
Disusun Guna Memenuhi Tugas Telaah Materi PAI III (SMA/SMK/MA)
Dosen Pengampu : Abdurrozaq
Assowy, Drs.
.Oleh : Ahmad Sahal (141310003032)
UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL
ULAMA JEPARA
FAKULTAS
TARBIYAH & ILMU KEGURUAN
PRODI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN 2016
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................
ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................. 1
A. Latar
Belakang ...............................................................................
1
B. Rumusan
Masalah
..........................................................................
1
C. Tujuan
Penulisan ...........................................................................
1
BAB II
PEMBAHASAN ................................................................................... 2
A. Diskripsi Kurikulum
Al-Quran Hadist Bab I bagi Madrasah Aliyah.......2
BAB III ANALISIS ........................................................................................
44
A. Analisis……………………………………………………….......
44
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
46
KATA PENGANTAR
Puji
senantiasa kita curahkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kita sekalian, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
tanpa halangan suatu apapun.
Makalah
Telaah Materi PAI III
yang berjudul Al Qur’an Kitabku
ini
saya
susun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Telaah Materi PAI III yang diberikan
oleh dosen pengampu dan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan bagi pembaca
sekalian.
Sebagai
penulis, kami
menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung kelancaran
dan tersusunnya makalah ini. Terutama kepada Bapak dosen.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih
sangat jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik serta saran selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini. Terima kasih.
Jepara,
20 Oktober 2016
Tim
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam membentuk lulusan yang memiliki keunggulan
maka diperlukan kurikulum yang dikembangkan dengan pendekatan berbasis
kompetensi. Hal tersebut dilakukan untuk dapat merespon secara proaktif dari
berbagai perkembangan informasi, pengetahuan dan teknologi bagi suatu madrasah
secara kelembagaannya.
Pendekatan berbasis kompetensi yang dikembangkan
harus menjamin keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. penguasaan ketrampilan
dan kemapuan akademik, seni, dan pengembangan kepribadian. Maka dari itu,
disusunlah kurikulum Nasional Pendidikan Agama Islam yang berbasis kompetensi
dasar yang dapat mencerminkan kebutuhan bagi peserta didik.
Peranan pendidikan agama Islam di madrasah
aliyah dijadikan sebagai landasan pengembangan spiritual bagi peserta. Karena
peranan agama islam di madrasah dijadikan pengembangan spiritual maka
pendidikan agama islam di madrasah harus ditingkatkan untuk menjadikan masyarakat
yang bertaqwa kepada Allah SWT. yang diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan Al-Quran Hadist adalah bagian dari
mata pelajaran pendidikan agama Islam pada madrasah aliyah yang dimaksudkan
untuk memberikan motivasi, bimbingan, pemahaman, kemampuan, dan penghayatan
terhadap isi yang terkandung dalam isi alquran dan hadist sehingga dapat
diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai manifestasi iman dan taqwa
kepada Allah SWT. serta berahlak mulia.
B. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana Deskripsi
Kurikulum Al Qur’an Hadits Bab I Kelas X ?
C. Tujuan
Penulisan
1. Untuk Mengetahui Deskripsi
Kurikulum Al Qur’an Hadits Bab I Kelas X
BAB
II
PEMBAHASAN
1)
DISKRIPSI KURIKULUM
(Semester Gasal)
MATERI I
AL-QURAN KITABKU
A.
Kompetensi Inti:
1.
Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya.
2.
Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai) santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagi cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.
Memahami, menerapkan, dan menganalisis
pengetahuan factual, konseptual, procedural, dan metakonigtif, berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora,
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan
masalah.
4.
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah
konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
di sekolah secara mandiri, bertindak secara afektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi
Dasar:
1.1 Menghayati keautentikan
al-Qur’an sebagai wahyu Allah.
2.1 Menunjukkan sikap yang
berpegang teguh untuk mengamalkan ajaran al-Qur’an..
3.1 Memahami pengertian
al-Qur’an menurut para ulama.
4.1 Menyajikan
pengertian al-Qur’an yang disampaikan para ulama.
C. Tujuan
dan orientasi Pembelajaran:
Setelah melakukan
pengamatan, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasi
diharapkan:
1. Peserta didik dapat
menjelaskan pengertian al-Qur’an menurut para Ulama
2. Peserta didik dapat
menjelaskan nama-nama al-Qur’an dengan benar.
3. Peserta didik dapat
menunjukkan perilaku orang yang berpegang teguh kepada al- Qur’an.
D. Materi
Pokok Pembelajaran
1. Pengertian
al-Qur’an
Secara etimologi para
ulama’ berbeda pendapat dalam mendefinisikan al-Qur’an. Berikut adalah beberapa
pendapat tersebut.
a. Menurut
al-Lihyany (w. 215 H) dan segolongan ulama lain
Kata Qur’an adalah
bentuk masdar dari kata kerja (fi’il), قرأartinya membaca,
dengan perubahan bentuk kata/tasrif (قرأ-يقرأ-قرأنا). Dari tasrif tersebut, kata –قرأنا artinya bacaan yang
bermakna isim maf’ul (مقروء) artinya yang dibaca. Karena
al-Quran itu dibaca maka dinamailah al-Qur’an. Kata tersebut selanjutnya
digunakan untuk kitab suci yang diturunkan Allah Swt., kepada Nabi Muhammad
Saw.
b. Menurut Al Asy’ari (w.324 H) dan
beberapa golongan lain
Kata Qur’an berasal dari
lafadz قرن yang berarti menggabungkan sesuatu dengan yang lain. Kemudian kata
tersebut dijadikan sebagai nama kalamullah yang diturunkan kepada Nabi-Nya,
mengingat bahwa surat-suratnya, ayat-ayatnya, dan huruf-hurufnya
beriring-irngan dan yang satu digabungkan dengan yang lain.
c. Menurut Al Farra’a(w.207 H)
Kata Al Qur’an berasal
dari lafadz arab قراءن merupakan bentuk jamak dari lafadz قرينة
yang berarti petunjuk/ indikator, mengingat
bahwa ayat-ayat al qur’an satu sama lain saling membenarkan. Dan kemudian
dijadikan nama bagi kalamullah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.[1]
Beberapa pendapat ulama’
mengenai definisi al-Qur’an secara terminologi di antaranya adalah:
1.
Syeikh Muhammad Khuiari Beik. Dalam kitab Tarikh at-Tasyri’
al-Islami,menerangkan bahwa definisi al-Qur’an sebagai berikut:
القرأن هو اللفظ العربي
المنزل على محمد للتدبر والتذكر المنقول متواترا وهو ما بين
دفتين المبدوء بسورة الفاتحة والمختوم
بسورة الناس
Artinya:
al-Qur’an ialah lafaz
(firman Allah) yang berbahasa Arab, yang diturunkan kepada Muhammad Saw, untuk
dipahami isinya dan selalu diingat, yang disampaikan dengan cara mutawatir,
yang ditulis dalam mushaf, yang dimulai dengan surat al-Fwtihah dan diakhiri
dengan surat an-Nas.
2. Subhi
ash-Salih
Subhi ash salih mengemukakan definisi al-Qur’an
sebagai berikut :
القرأن هو الكتاب المعجز
المنزل على النبي صلى الله عليه وسلم المكتوب في المصاحف المنقول عليه
بالتواتر المتعبد بتلاوة
Artinya:
al-Qur’an adalah kitab
(Allah) yang mengandung mu’jizat, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw,
yang ditulis dalam mushaf-mushaf, yang disampaikan secara mutawatir, dan
bernilai ibadah membacanya.
3. Syeikh
Muhammad Abduh
Sedangkan Syeikh
Muhammad Abduh mendefinisikan al-Qur’an dengan pengertian sebagai berikut
:
الكتاب هو القرأن المكتوب
في المصاحف المحفوظ في صدور من عنى بحفظه
من المسلمين
Artinya:
Kitab (al-Qur’an) adalah
bacaan yang tertulis dalam mushaf-mushaf, yang terpelihara di dalam dada orang
yang menjaga(nya) dengan menghafalnya (yakni) orang-orang Islam.[2]
Dari ketiga pendapat di
atas, dapat disimpulkan beberapa unsur dalam pengertian al-Qur’an sebagai
berikut:
1. Al-Qur’an
adalah firman atau kalam Allah SWT, terdiri dari lafal arab, yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad SAW[3]
2. Al-Qur’an
merupakan kitab Allah Swt., yang mengandung mu’jizat bagi Nabi Muhammad Saw,
yang diturunkan dengan perantara malaikat Jibril, yang disampaikan dengan
cara mutawatir
3. Al-Qur’an
merupakan bacaan mulia dan membacanya merupakan ibadah, yang ditulis dalam
mushaf-mushaf, yang diawali dengan surah al-Fatihah dan diakhiri dengan
surah an-Nas.
4. Al-Qur’an
senantiasa terjaga/terpelihara kemurniannya dengan adanya sebagian orang
Islam yang menjaganya dengan menghafal Al-Quran.
2. Nama-nama
al-Qur’an
Nama
al-Qur’an bukanlah satu-satunya nama yang diberikan Allah Swt. Terhadap kitab
suci yang diturunkan-Nya kepada Nabi Muhammad Saw. Menurut Az-Zarkasyi dan As-Suyuti dalam
kitab al-Itqwn menyebutkan bahwa al-Qur’an mempunyai 55 nama.
Bahkan dalam Ensiklopedi Islam untuk Pelajar, disebutkan
ada 78 nama-nama bagi kitab suci al-Qur’an. Namun, jika diperhatikan dan
dicermati lebih lanjut berdasarkan ayat-ayat al-Qur’an secara redaksional, maka
akan didapatkan beberapa nama saja, yang lainnya bukanlah nama melainkan hanya
sifat, fungsi atau indikator al-Qur’an. [4]Beberapa nama
al-Qur’an tersebut adalah:
1. al-Qur’an(القرأن)
Al-Qur’an
merupakan nama yang paling populer dan paling sering dilekatkan pada kitab suci
terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Sebagaimana telah dijelaskan
di muka, al-Qur’an artinya bacaan atau yang dibaca.
2. Al-Kitab (الكتاب)
Al-Qur’an sering disebut
sebagai Kitabullah artinya kitab suci Allah. Al
Kitab juga bisa
diartikan yang ditulis.
3. Al-Furqan
(الفرقان)
Al-Furqan artinya pembeda,
maksudnya yang membedakan antara yang haq dan yang batil.
4. Adz-
Zikr (الذكر)
Adz-zikr berarti pemberi
peringatan, maksudnya yang memberi peringatan kepada manusia.
5. Al-Tanzil
(التنزل)
At-Tanzil artinya
yang diturunkan, maksudnya al-Qur’an diturunkan oleh Allah Swt.,
kepada Nabi Muhammad Saw, melalui perantaan malaikat Jibril As. untuk
disampaikan kepada seluruh umat manusia.[5]
E.
Strategi Pembelajaran
1. Pendahuluan
·
Menyampaikan salam pembuka yang
ramah dan menanyakan keadaan kesehatan,dan keinginannya.
·
Menyampaikan
tujuan pembelajaran yang merupakan kompetensi yang harus dikuasai siswa hari
ini.
·
Menggali
pengetahuan awal kemampuan siswa tentang Hadis, Sunnah, ddan Asar.
2. Kegiatan Inti
3.
Penutup
· Guru menyimpulkan kembali poin-poin
pelajaran yang dibahas.
· Memberikan tugas latihan soal agar
siswa lebih menguasai.
· Memberi salam penutu
F.
Waktu Pembelajaran
Waktu pembelajaran adalah 90 menit
Satu setengah jam, 15 menit untuk pedahuluan, 50 menit untuk kegiatan inti, dan
15 menit untuk penutup.
G.
Refrensi
dan Sumber Pembelajaran
Refrensi yang digunakan oleh guru adalah buku paket dan buku
yang berkaitan.
H. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan adalah metode
ceramah, metode tanya jawab, dan pemberian tugas.
I.
Media Pembelajaran
Media yang digunakan untuk menunjang pembelajaran adalah
power point.
J.
Evaluasi Hasil Belajar
Evalusi hasil belajar melalui tes tertulis dan tes verbal.
BAB
III
ANALISIS KOMPREHENSIF
A.
Analisis Diskriptif (Spesifikasi)
Materi Al-Qur’an merupakan materi yang digunakan di sekolah
tingkat SMA / MA / SMK, yang sangat penting, ruang lingkup dari materi ini
selain dari segi kognitif, afektif, juga mencakup psikomotorik. Selain
mengembangkan kemampuan pengetahuan, materi Al-Qur’an
Hadis ini juga mengembangkan kemampuan kepribadian sebagai muslim yang
menjalankan tugas sebagai fitrahnya.
Dalam materi Al-Quran Hadist yang terdapat kompetensi inti
dan kompetensi dasar berupaya untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kemampuan
siswa dalam menerapkannya di kehidupan sehari-hari dan mengetahui sudah sampai
manakah pemahan peserta didik.
Pada
materi ini menunjukkan bahwa kegiatan yang termuat dalam komponen silabus dapat
dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Pengembangan indikator, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan sumber
belajar telah mengacu pada pencapaian kompetensi dasar dan sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran dan sumber daya yang ada dan berpedoman pada
standar isi yang ditetapkan oleh PEMENAG No 2
tahun 2008 dan hal itu menjadikan materi ini sesuai bila digunakan dalam
pembelajaran Al-Quran Hadist Madarasah Aliyah kelas X.
B.
Analisis Relefansi
Menurut Piaget, seorang remaja
termotivasi untuk memahami dunia karena perilaku adaptasi secara biologis
mereka. Dalam pandangan Piaget, remaja secara aktif membangun dunia kognitif
mereka, di mana informasi yang didapatkan tidak langsung diterima begitu saja
ke dalam skema kognitif mereka. Remaja telah mampu membedakan antara hal-hal
atau ide-ide yang lebih penting disbanding ide lainnya, lalu remaja juga
menghubungkan ide-ide ini.
Piaget mengemukakan bahwa pada masa
remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang
telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi
memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak. Piaget menyebut tahap perkembangan
kognitif ini sebagai tahap operasi formal.
Berdasarkan
teori tersebut secara intelektual anak SMA/ MA / SMK, sudah dapat berfikir
secara logis, dan sudah mampu membedakan antara yang kongkrit dan abstrak, dari
pemaparan tersebut bahwasanya materi Al-qur’an Hadis ini sangat sesuai dengan
kondisi anak SMA/ MA / SMK, dimana dalam buku tersebut terdapat materi Al-Qur’an kitabku.
Selain itu
anak SMA/ MA / SMK, sudah memikirkan masa depan, perencanaan dan wawasannya
yang sudah mulai meluas, dan kelak akan digunakan untuk bersosialisasi secara
langsung dengan masyarakat luas, sehingga diperlukan materi-materi dalam Al-Qur’an Hadis seperti Bab I Al
Qur’an Kitab-ku untuk
Madrasah Aliyah, Al-Qur’an Hadis kelas 10 dan buku pembelajaran Bahan Ajar
Siswa Prasasti Qur’an Hadis untuk SMA/ MA / SMK kelas 10.
C. Analisis Efesien dan
Efektifitas
Buku
pembelajaran Ma’arif untuk Madrasah Aliyah, Al-Qur’an Hadis kelas 10 semester
2, tidak terdapat materi perilaku siswa yang berpegang teguh kepada Al
Qur’an , sehingga sulit menentukan tujuan pembelajaran.
D.
Analisis Inovatif dan Pengembangan
Buku pembelajaran Bahan Ajar Siswa Prasasti Qur’an Hadis
untuk SMA/ MA / SMK kelas 10 semester 1, sudah sesuai dan tidak terlalu
bertele-tele dan langsung pada pembahasan. Peserta didik bisa mengembangkan apa
yang telah diajarkan oleh guru, sedangkan guru berperan aktif tidak hanya
membimbing tetapi juga mengarahkan peserta didiknya.
ANALISIS SWOT
A. Strenght (
Kekuatan atau Kelebihan)
Mata pelajaran Al-qur’an Hadis kelas X MA/SMA/MAK memiliki
kelebihan atau kekuatan dibidang kognitif, dimana pelajaran ini peserta didik
lebih dituntut segi pemahaman dan pemikiran yang mendalam mengenai materi yang
berkaitan terhadap Al-Qur’an dan Hadis.
Materi Al-Qur’an Hadis kelas X SMA/MA/SMK ini juga
mengembangkan kemampuan kepribadian sebagai muslim yang menjalankan tugas
sebagai fitrahnya.
B. Weakneses
(Kelemahan dan Kekurangan)
1. Kelemahan dari mata pelajaran Al-Qur’an Hadis kelas X
SMA/MA/SMK lebih berfokus pada pengayaan pengetahuan (kognitif), dan minim
dalam pembentukan sikap (afektif), serta pengalaman (psikomotorik).
2. Karena Al-Qur’an Hadis kelas X
SMA/MA/SMK materi yang banyak aspek kognitif maka menjadikan peserta didik
rendah akan pengalaman yang berkaitan dengan pelajaran yang mereka ingat hanya
teori-teori yang tidak begitu berkesan.
3. Kurangnya keikutsertaan guru mata
pelajaran dalam memberi motivasi kepada peserta didik untuk mempraktekan
nilai-nilai Al-Qur’an Hadis kelas X SMA/MA/SMK dalam kehidupan sehari-hari.
C. Opportunities
( Peluang)
Adanya materi yang berkaitan dengan karakter dalam mata
pelajaran Al-Qur’an Hadis kelas X SMA/MA/SMK, ini sehingga dapat meminimalisir
kegagalan pendidikan di Indonesia karena sistem pendidikan nasional yang belum
mempunyai kurikulum pendidikan karakter.
D. Threats (Ancaman)
Kendala yang dihadapi dalam materi mata pelajaran-Qur’an
Hadis kelas X SMA/MA/SMK sepi dari aspek kompetensi afektif, dan
psikomotorik serta waktu yang disediakan untuk pembelajaran kurang seimbang dengan
muatan materi yang begitu padat dan memang penting yakni menuntut
pemantapan pengetahuan yang memang harus mendalam.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Buku Ajar Siswa PRASASTI Quran Hadis LP Ma’arif (Semester
Gasal)
2.
Buku Pelajaran untuk Madrasah Aliyah Al-Quran Hadis kelas X
Tidak ada komentar:
Posting Komentar