Minggu, 04 Desember 2016

TUGAS INDIVIDU (Mutholib)

MAKALAH TELAAH MATERI PAI III (SMA/SMK/MA)
TELAAH MATERI SKI KELAS XI BAB I
Disusun Guna Memenuhi Tugas Telaah Materi PAI III (SMA/SMK/MA)



Dosen Pengampu : Abdurrozaq Assowy, Drs.
.Oleh : Mutholib (141310003202)




UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA
FAKULTAS TARBIYAH & ILMU KEGURUAN
PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
TAHUN 2016

KATA PENGANTAR

Puji senantiasa kita curahkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sekalian, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tanpa halangan suatu apapun.
Makalah Telaah Materi PAI III yang berjudul Proses lahir dan fase-fase pemerintahan Bani Umayyah ini saya susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah Materi PAI III yang diberikan oleh dosen pengampu dan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan bagi pembaca sekalian.
Sebagai penulis, kami menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung kelancaran dan tersusunnya makalah ini. Terutama kepada Bapak dosen.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kritik serta saran selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Terima kasih.







Jepara, 8 Nopember 2016



                                                                                                    Penulis






DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR  ................................................................................... 2
DAFTAR ISI .....................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................4
A.    Latar Belakang   ............................................................................. 4
B.     Rumusan Masalah ..........................................................................4
C.     Tujuan Penulisan     .........................................................................5
BAB II PEMBAHASAN  ................................................................................6
A.       Diskripsi Kurikulum SKI  Kelas XI Bab I ………...................  6

BAB III ANALISIS ......................................................................................  13
A.     Analisis………………………………………………………....  13
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................  17










BAB I
PENDAHULUAN
     

      A.    Latar Belakang Masalah
Dalam rangka mengoptimalkan layanan pendidikan Islam di Madrasah, ajaran Islam yang begitu sempurna dan luas perlu dikelompokkan menjadi beberapa mata pelajaran yang secara linier akan dipelajari sesuai jenjangnya yaitu dimulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), kemudian Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan selanjutnya Madrasah Aliyah (MA). Pada setiap jenjang tersebut diberikan materi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang salah satu di antara materi tersebut adalah Sejarah Kebudayaan Islam (SKI).
Sebagai komitmen untuk menyiapkan generasi emas anak sholih dan sholihah, mulai tahun ajaran 2014-2015 seluruh madrasah di bawah pembinaan Kementrian Agama RI telah siap melaksanakan Kurikulum 2013. Maka secara legal formal Kementrian Agama RI telah menerbitkan Kerangka Dasar Kurikulum Madrasah 2013, Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Kompetensi Inti, Standar Proses, dan Standar Penilaian, juga telah menyiapkan model Silabus Pembelajaran PAI di Madrasah serta  menerbitkan buku pegangan siswa dan guru
      
      B.     Rumusan Masalah
1.      Deskripsi kurikulum materi Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah kelas XI.
2.      Analisis kesesuaian materi Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah kelas XI dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetenssi Dasar (KD).
3.      Analisis kesesuaian materi Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah kelas XI dengan aspek psikologi siswa.


     
      C.    Tujuan Penulisan
  1. Deskripsi kurikulum materi Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Aliyah kelas XI.
  2. Analisis kesesuaian materi Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah kelas XI dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetenssi Dasar (KD).
  3. Analisis kesesuaian materi Sejarah Kebudayaan Islam Madrasah Aliyah kelas XI dengan aspek psikologi siswa.








BAB II
PEMBAHASAN

1)       DISKRIPSI KURIKULUM

MATERI I
PROSES LAHIR DAN FASE-FASE PEMERINTAHAN BANI UMAYYAH
a.       Kompetensi Inti
1.    Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2.    Menghayati dan mengamalkan  perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai) santun,  responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.    Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, tehnologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4.    Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

b.   Kompetensi Dasar
3.1     Menganalisis proses lahirnya Bani Umayyah di Damaskus.
3.2     Memahami fase-fase pemerintahan dinasti Bani Umayyah di Damaskus.
4.1     Menceritakan proses berdirinya dinasti Bani Umayyah.
4.2     Membuat sinopsis tentang fase pemerintahan dinasti Bani Umayyah di Damaskus

        C.    Tujuan dan orientasi Pembelajaran:

Setelah melakukan pengamatan, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasi diharapkan:
1.      Peserta didik dapat menjelaskan proses lahirnya Bani Umayyah di Damaskus. 


      D.    Materi Pokok Pembelajaran

                  1)Silsilah khalifah Bani Umayyah I


1)      Proses lahir
Bani Umayyah I Damaskus lahir tahun 40 hijriyah oleh Muawiyah bin Abi Sufyan di kota kecil Illiyat di wilayah Yerussalem, diperkirakan oleh para pakar sejarah sebagai sabotase terhadap pemerintahan Ali bin Abi Thalib dari pemerintahan terakhir Khulafaurrasyidin. Karena pengangkatan Ali bin Abi Thalib oleh mayoritas masyarakat Islam mengganti khalifah Usman tidak pernah disetujui oleh pihak Muawiyah, sehingga Muawiyah dan kelompoknya memfitnah Ali dengan menyebarkan isu bahwa Ali-lah yang ada di belakang terbunuhnya Usman bin Affan. Isu  ini  termakan oleh beberapa pembesar  di kalangan  umat Islam. Mereka mengumumkan dan mengangkat perang  terhadap Ali bin Abi Thalib dengan tujuan memaksa Ali untuk mengakui perbuatannya. Perang tersebut disebut perang  Jamal karena  Aisyah mengendarai unta  pada saat memimpin perang. Kemenangan perang  berada  dipihak Ali karena mayoritas  masyarakat  Islam mendukung Ali bin Abi thalib.
Kelompok Muawiyah tetap menyerang Ali bin Abi Thalib. Ali pun mempersiapan pasukan dengan megangkat Abu Musa al Asyari sebagai  penasehat spiritual. Perang berkecamuk dan menelan banyak korban di antara kedua belah pihak yang bertikai. Perang tersebut disebut perang Sifein karena terjadi di wilayah kecil Sifein. Kemenangan perang ada dipihak Ali karena mayoritas masyarakat Islam mendukung khalifah Ali bin Abi Thalib. Sikap tidak mau menerima kekalahan  diwujudkan Muawiyah dengan  mengajak damai khalifah  Ali sampai  3  kali dengan  membujuk dan merobek-robek al Qur’an, akhirnaya Ali mau  berdamai.
Sekenario perdamaian diatur oleh Muawiyah atas ide Amru bin Ash, dan pra perdamaian dilakukan  antara Muawiyah dengan Amru disatu  pihak dan Ali dengan Musa Asyari dipihak  lawan . Pra perdamaian itu menyepakati pada  saat perdamaian,         Muawiyah  dan Ali diumumkan diturunkan  dari jabatan  khalifah  dan  diangkat khalifah  yang  baru  atas pilihan  masyarakat  Islam. Pada  saat  acara  pengumuman  penurunan Muawiyah dan Ali,  yang  berdiri pertama adalah Abu Musa karena usianya  lebih  tua, dia mengumumkan  bahwa  hari ini Ali diturunkan dari  kekhlilafahan. Kemudian Amru berdiri dan mengumumkan bahwa karena Ali sudah diturunkan dari khalifah, maka diumumkan Muawiyah  menjadi  khalifah yang  sah. Sekenario  perdamaian  ini disebut Arbitrase.
2)      Fase-fase pemerintahan Bani Umayyah I Damaskus
Selama 92 tahun Bani Umaiyah I berdiri dapat dibagi menjadi beberapa fase  pemerintahan, yaitu :
a)      Fase berdiri atau fase pembentukan dan pembinaan, dimulai dari berdirinya bani Umayyah tahun 40 H atau 662 M sampai masa pemerintahan Walid bin Abdul Malik khalifah ke 6 ketika Islam masuk Eropa atau Andalusia yang dibawa oleh Tariq bin Ziad tahun 711 M. Pada masa ini pembinaan peradaban Islam berjalan dengan pendekatan Arabisasi (arab oriented) yaitu pengembangan peradaban yang berciri Arab. Pada fase pertama ini  perluasan  wilayah berjalan sangat  pesat, Islam masuk sampai  wilayah-wilayah  pelosok di empat  benua, Asia,  Afrika,  Eropa  dan Amerika. Pada  periode  ini  para  khalifah  fokus  pada perluasan  wilayah  (islamisasi).
b)      Fase kemajuan. Dimulai dari masa khalifah ke  7 Sulaiman bin Abdul Malik sampai masa Umar bin Abdul Azis khalifah yang ke  8 dari pemerintahan Bani Umaiyah I Damaskus. Pada fase ini Islam telah berkembang hampir di penjuru dunia. Perluasan wilayah Islam  tetap berjalan dengan lancar, tetapi perhatian pemerintah diarahkan penuh pada pengembangan peradaban  ilmu dan administrasi  pemerintahan. Mata uang sebagai alat barter telah ditemukan oleh khalifah Marwan bin Hakam khalifah keempat Bani Umaiyah 1. Bentuk-bentuk peradaban yang  tumbuh pada  pada  masa  kejayaan bani  Umaiyah I di antaranya Ilmu  pengetahuan, bangunan  fisik, fasilitas pendidikan, departemen pemerintah.
c)       Fase lemah sampai runtuh, dimulai dari masa kekuasaan Yazid bin Abdul Malik khalifah  ke 9 yang tidak bisa mengendalikan pemerintahan. Banyak terjadi  pemberontakan dan khalifah Yazid sendiri tidak dapat  mengendalikannya. Kondisi ini terjadi sampai puncaknya pada saat pengangkatan 2 khalifah dalam satu tahun berjalan yaitu khalifah ke-12 dan ke-13. Masa puncak lemahnya bani Umaiyah dikarenakan masyarakat benci dan marah kepada pemerintahan  bani Umaiyah lantaran terjadi pengangkatan  2 khalifah dalam  satu tahun pemerintahan,  dan  tidak  segera menentukan siapa di antara keduanya  menjadi khalifah yang  sah.
Sistem monarki dalam proses peralihan kepemimpinan  ikut memperparah kelemahan Bani Umayyah termasuk faktor paling dominan penyebab runtuhnya tahun 132 H atau tahun 670 M.
Sementara itu di  luar  kekuasaan bani Umaiyah 1 sedang   berkembang  pesat beberapa kekuatan baru seperti Abasiyah, Syiah,  Bani  Fatimiyah , dan Thohiriyah. Sedangkan kekuatan  baru  yang  berhadapan  langsung  dengan bani Umaiyah 1 adalah Abasiyah dan  pada  akhirnya  Abasiyahlah  yang memenangkan  pertempuran  tersebut. Maka  berakhirlah  kekuasaan  bani Umaiyah 1 tepatnya  tahun  132 hijriyah  atau   tahun 750 masehi.

E.     Strategi Pembelajaran
1.      Pendahuluan
·         Menyampaikan salam pembuka yang ramah dan menanyakan keadaan kesehatan,dan keinginannya.
·         Menyampaikan tujuan pembelajaran yang merupakan kompetensi yang harus dikuasai siswa hari ini.
·         Menggali pengetahuan awal kemampuan siswa tentang Hadis, Sunnah, dan Atsar.
2.      Kegiatan Inti
3.      Penutup
·         Guru menyimpulkan kembali poin-poin pelajaran yang dibahas.
·         Memberikan tugas latihan soal agar siswa lebih menguasai.
·         Memberi salam penutup

F.      Waktu Pembelajaran
Waktu pembelajaran adalah 90 menit atau Satu setengah jam, 15 menit untuk pedahuluan, 50 menit untuk kegiatan inti, dan 15 menit untuk penutup.

                  G.   Refrensi dan Sumber Pembelajaran
Refrensi yang digunakan oleh guru adalah buku paket dan buku yang         berkaitan.


H.   Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan adalah metode ceramah, metode tanya jawab, dan pemberian tugas.

I.       Media Pembelajaran
Media yang digunakan untuk menunjang pembelajaran adalah power point.

J.      Evaluasi Hasil Belajar
Evalusi hasil belajar melalui tes tertulis dan tes verbal.





  




BAB III
ANALISIS KOMPREHENSIF

        A.       Analisis Diskriptif (Spesifikasi)
Materi SKI merupakan materi yang digunakan di sekolah tingkat SMA / MA / SMK, yang sangat penting, ruang lingkup dari materi ini selain dari segi kognitif, afektif, juga mencakup psikomotorik. Selain mengembangkan kemampuan pengetahuan pengetahuan materi SKI ini juga mengembangkan kemampuan kepribadian sebagai muslim yang menjalankan tugas sebagai fitrahnya.
Dalam materi SKI yang terdapat kompetensi inti dan kompetensi dasar berupaya untuk mengetahui tingkat pemahaman dan kemampuan siswa dalam menerapkannya di kehidupan sehari-hari dan mengetahui sudah sampai manakah pemahan peserta didik.
Pada materi ini menunjukkan bahwa  kegiatan yang termuat dalam komponen silabus dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Pengembangan indikator, materi pembelajarn, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar telah mengacu pada pencapaian kompetensi dasar dan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran dan sumber daya yang ada dan berpedoman pada standar isi yang ditetapkan oleh KEMENAG No 2 tahun 2008 dan hal itu menjadikan materi ini sesuai bila digunakan dalam pembelajaran SKI kelas XI

        B.        Analisis Relefansi
Menurut Piaget, seorang remaja termotivasi untuk memahami dunia karena perilaku adaptasi secara biologis mereka. Dalam pandangan Piaget, remaja secara aktif membangun dunia kognitif mereka, di mana informasi yang didapatkan tidak langsung diterima begitu saja ke dalam skema kognitif mereka. Remaja telah mampu membedakan antara hal-hal atau ide-ide yang lebih penting dibanding ide lainnya, lalu remaja juga menghubungkan ide-ide ini.
Piaget mengemukakan bahwa pada masa remaja terjadi kematangan kognitif, yaitu interaksi dari struktur otak yang telah sempurna dan lingkungan sosial yang semakin luas untuk eksperimentasi memungkinkan remaja untuk berpikir abstrak. Piaget menyebut tahap perkembangan kognitif ini sebagai tahap operasi formal.
Berdasarkan teori tersebut secara intelektual anak SMA/ MA / SMK, sudah dapat berfikir secara logis, dan sudah mampu membedakan antara yang kongkrit dan abstrak, dari pemaparan tersebut bahwasanya materi SKI ini sangat sesuai dengan kondisi anak SMA/ MA / SMK, dimana dalam buku tersebut terdapat materi, proses lahir dan fase-fase pemerintahan bani umayyah,
Selain itu anak SMA/ MA / SMK, sudah memikirkan masa depan, perencanaan dan wawasannya yang sudah mulai meluas, dan kelak akan digunakan untuk bersosialisasi secara langsung dengan masyarakat luas, sehingga diperlukan materi-materi dalam SKI yang terdapat dalam buku pembelajaran Kemenag untuk Madrasah Aliyah, SKI kelas XI

        C.       Analisis Efesien dan Efektifitas
Buku pembelajaran Kemenag untuk Madrasah Aliyah, SKI sudah sesuai begitu juga dengan materinya

        D.       Analisis Inovatif dan Pengembangan
Buku pembelajaran Bahan Ajar Siswa SKI sudah sesuai dan tidak terlalu bertele-tele dan langsung pada pembahasan. Peserta didik bisa mengembangkan apa yang telah diajarkan oleh guru, sedangkan guru berperan aktif tidak hanya membimbing tetapi juga mengarahkan peserta didiknya. Seorang guru juga harus selalu menambah wawasan tentang SKI sehingga bisa lebih memberikan yang terbaik bagi para siswanya

ANALISIS SWOT

A.    Strenght ( Kekuatan atau Kelebihan)
Mata pelajaran SKI kelas XI MA/SMA/MAK memiliki kelebihan atau kekuatan dibidang kognitif, dimana pelajaran ini peserta didik lebih dituntut segi pemahaman dan pemikiran yang mendalam mengenai materi yang berkaitan terhadap SKI
Materi SKI kelas XI SMA/MA/SMK ini juga mengembangkan kemampuan kepribadian sebagai muslim yang menjalankan tugas sebagai fitrahnya.

B.     Weakneses (Kelemahan dan Kekurangan)
1.      Kelemahan dari mata pelajran SKI kelas XI SMA/MA/SMK lebih berfokus pada pengayaan pengetahuan (kognitif), dan minim dalam pembentukan sikap (afektif), serta pengalaman (psikomotorik).
2.      Karena SKI kelas XI SMA/MA/SMK materi yang banyak aspek kognitif maka menjadikan peserta didik rendah akan pengalaman yang berkaitan dengan pelajaran yang mereka ingat hanya teori-teori yang tidak begitu berkesan.
3.      Kurangnya keikutsertaan guru mata pelajaran dalam memberi motivasi kepada peserta didik untuk mempraktekan nilai-nilai SKI kelas XI SMA/MA/SMK dalam kehidupan sehari-hari.

C.    Opportunities ( Peluang)
Adanya materi yang berkaitan dengan karakter dalam mata pelajaran SKI kelas XI SMA/MA/SMK, ini sehingga dapat meminimalisir kegagalan pendidikan di Indonesia karena sistem pendidikan nasional yang belum mempunyai kurikulum pendidikan karakter.

D.    Threats (Ancaman)
Kendala yang dihadapi dalam materi mata pelajaran SKI kelas XI SMA/MA/SMK  sepi dari aspek kompetensi afektif, dan psikomotorik serta waktu yang disediakan untuk pembelajaran kurang seimbang dengan muatan materi yang begitu padat dan memang penting  yakni menuntut pemantapan pengetahuan yang memang harus mendalam.






DAFTAR PUSTAKA



1.Indonesia, Kementrian Agama, 2015, Sejarah Kebudayaan Islam Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013 Madrasah Aliyah Kelas XI, Jakarta: Kementrian Agama.


2.Soeparwoto, dkk, 2007, Psikologi Perkembangan, Semarang: UPT MKK Universitas Negeri Semarang.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar